JABAR EKSPRES – Saat ini, semakin marak penawaran investasi yang mengklaim afiliasi dengan perusahaan besar, seperti Aplikasi Penghasil Uang Pertamina.
Namun, penting untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap modus-modus penipuan berkedok investasi, terutama yang menggunakan skema Ponzi atau money game.
Baru-baru ini, muncul aplikasi investasi yang mengaku didukung oleh Pertamina. Aplikasi ini dirilis pada 18 Juni 2024 dan menargetkan investor jangka panjang. Meskipun mengusung nama besar Pertamina, aplikasi ini patut dicurigai karena Pertamina, sebagai perusahaan besar, tidak mungkin terlibat dalam skema investasi kecil-kecilan yang tidak masuk akal.
Baca juga : Terbukti Aplikasi DBC Penipuan? Cek Faktanya
Modus yang digunakan oleh aplikasi ini sangat sederhana namun efektif dalam mengelabui korban, terutama mereka yang awam tentang investasi. Dengan minimal deposit sebesar Rp 50.000, aplikasi ini menjanjikan profit harian sebesar Rp 15.000.
Penarikan dana juga diatur pada jam-jam tertentu dengan potongan pajak sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pembayaran masih manual, yang sangat tidak sesuai dengan citra perusahaan besar seperti Pertamina yang seharusnya memiliki sistem otomatis dan canggih.
Fakta-fakta Aplikasi Penghasil Uang Pertamina
- Keuntungan Tidak Masuk Akal: Keuntungan yang ditawarkan sangat tidak realistis. Sebagai contoh, dengan modal Rp 50.000, dalam 37 hari investor dijanjikan mendapatkan Rp 550.000. Keuntungan yang dijanjikan bahkan bisa mencapai ratusan persen dalam waktu singkat, yang sangat mencurigakan.
- Sistem Manual: Proses penarikan dana yang diatur pada jam-jam tertentu dan dilakukan secara manual sangat tidak profesional dan mencurigakan, terutama untuk perusahaan sebesar Pertamina.
- Promosi dan Bukti Penarikan: Banyak promosi dan bukti penarikan yang dibagikan di media sosial, namun ini bisa saja merupakan bagian dari modus penipuan untuk menarik lebih banyak korban.
- Resiko Investasi: Investasi yang menawarkan keuntungan tinggi biasanya disertai dengan risiko tinggi pula. Namun, aplikasi ini menjanjikan keuntungan tetap tanpa risiko yang jelas, yang menunjukkan adanya indikasi penipuan.
Tips Menghindari Penipuan Investasi
- Periksa Keaslian: Selalu periksa keaslian dan legalitas perusahaan yang menawarkan investasi. Pastikan perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Jangan Tergiur Keuntungan Tinggi: Keuntungan yang terlalu tinggi dalam waktu singkat biasanya merupakan tanda-tanda investasi bodong. Lakukan analisis dan konsultasi sebelum berinvestasi.
- Waspadai Skema Ponzi: Skema Ponzi menggunakan uang dari investor baru untuk membayar keuntungan kepada investor lama, tanpa adanya investasi nyata. Hindari investasi yang memiliki ciri-ciri seperti ini.
- Konsultasi dengan Ahli: Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, konsultasikan dengan ahli keuangan atau teman yang berpengalaman dalam bidang investasi.