JABAR EKSPRES – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami konsolidasi pada perdagangan hari Senin (24/6), setelah ditutup menguat ke level 6.879,978 atau naik 0,889 persen pada hari Jumat (21/6).
Tim analis Phintraco Sekuritas mencatat bahwa indeks-indeks di Wall Street melanjutkan tren positif pada pekan lalu, meskipun S&P 500 mengalami tekanan pada Jumat (21/6) akibat penurunan harga saham NVIDIA. Wall Street tetap didukung oleh optimisme terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh the Fed sebesar 59,5 persen pada FOMC September 2024, berdasarkan data CME FedWatch Tools. Pekan ini, sejumlah petinggi the Fed dijadwalkan menyampaikan pidato, bersamaan dengan rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi salah satu indikator penting inflasi di AS.
Meskipun demikian, nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan, melemah 0,12 persen ke Rp16.445 per dolar AS pada hari Jumat (21/6). Kondisi ini berlawanan dengan penguatan IHSG yang naik 0,89 persen ke 6.879,98 pada hari yang sama.
Penguatan saham BREN pasca keluar dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) turut memicu penguatan signifikan pada sejumlah saham blue chip pada Jumat (21/6). Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan kondisi ini masih akan berlanjut di awal pekan, mengingat tidak banyak perubahan sentimen dari Jumat lalu. Sentimen positif domestik juga didukung oleh keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen. Upaya intervensi moneter oleh BI diharapkan dapat mengembalikan stabilitas nilai tukar Rupiah dan menarik kembali aliran dana masuk ke Indonesia.
Menurut analis MNC Sekuritas, penguatan IHSG pada Jumat (21/6) disertai peningkatan volume pembelian. Selama IHSG masih mampu berada di atas 6.698 sebagai support, maka diperkirakan IHSG sedang berada dalam bagian wave 1 dari wave (3) pada label hitam. Namun, jika IHSG terkoreksi agresif dan menembus 6.639, maka IHSG akan menguji level 6.450-6.562 pada label merah.
Adapun rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (24/6) dari MNC Sekuritas mencakup BMRI, MAHA, MBMA, dan SIDO. Sementara Phintraco merekomendasikan saham ADRO, INCO, BBRI, EMTK, TLKM, dan SMRA.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.