BACA JUGA:KAI Buka Loker untuk Lulusan SMA Sampai S1, ini Syarat dan Cara Daftarnya
Kaswad berharap program seperti ini bisa diterapkan ke sekolah lain di Kota Banjar. Sebab ini jadi yang pertama, dimana sekolah memberi ruang ke anak didik untuk menampilkan hasil karyanya selama satu tahun menempuh pendidikan di sekolah.
“Kami Dinas akan mengarahkan setiap sekolah agar mencoba Gelar Karya seperti ini. Jadi baru SDN 1 Banjar yang Gelar Karya. Sesuai dengan program kurikulum merdeka P5, ini bukti bahwa kreativitas anak,” kata Kaswad.
Sementara itu, salah satu siswa Kelas IV di SDN 1 Banjar, Aufar saat dikunjungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar begitu fasih menjelaskan hasil karyanya ke orang. Rasa percaya diri tinggi tertanam sejak dini diperlihatkan saat dengan lancar memaparkan proses dari hasil karya yang dibuatnya.
“Semua ini dari barang bekas. Seperti pakaian dan kain itu semua dari barang bekas tidak terpakai. Baju bekas polos diberi warna alami dengan menggunakan beberapa metode pewarnaan. Warna yang digunakan juga dari bahan alami, seperti kuning dari kunyit, hingga kulit buah manggis dan rambutan digunakan untuk pewarna. Itu dipelajari di sekolah, bimbinhan dari ibu dan bapak guru,” kata Aufar. (CEP)