Kronologi Video VIRAL Bocah Dipukul Hingga Pingsan Oleh Pria Dewasa di Bekasi Akhirnya Terbongkar

JABAR EKSPRES – Kasus pemukulan dengan korban seorang bocah berusia 14 tahun dibekasi yang dipukul hingga pingsan oleh pria dewasa akhirnya terungkap kronologinya.

Video kejadian bocah dipukul hingga pingsan tersebut juga sempat viral di media sosial, karena setelah dipukul oleh pria dewasa tersebut bocah ini langsung terkapar tak bergerak untuk waktu yang cukup lama.

Banyak yang mencari tahu apa latar belakang terjadinya pemukulan tersebut, karena tidak mungkin tidak ada sebab jika sampai menyebabkan seseorang kalap dan memukul orang dengan penuh kekuatan seperti itu.

Baca juga : Aksi Pemukulan Dengan Tongkat Baseball di Rancaekek Bandung, Polisi Buru Para Pelaku

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 30 Mei 2024 sekitar pukul 18.03 WIB, di Villa Mutiara Cikarang 2, Desa Sukasejati, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan orang tua korban bernama Sukarna yang telah mengumpulkan informasi dari anaknya, diketahui, awalnya terjadi perselisihan antara korban dengan anak pelaku, mereka ribut dijalan dekat rumah pelaku dan korban yang saling bertetangga.

Mendengar perselisihan tersebut, tiba-tiba pelaku yang sudah dewasa nimbrung dan membela anaknya yang kesal.

Karena perselisihan tidak terselesaikan, pelaku nampak ikut kesal dan langsung melayangkan tinjunya kearah korban, seketika korban yang mengenakan baju kuning ambruk, tergeletak di tengah jalan tak bergerak.

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Pemukulan Hingga Korban Kejang-Kejang di Cimahi

Anak-anak yang berada dilokasi dan melihat kejadian tersebut tampak bingung antara takut menolong korban dan kasihan karena korban tak sadarkan diri. Tak lama datang dua orang dewasa yang menggotong tubuh korban.

Kasus ini sudah dilaporkan Sukarna ke polisi dan sedang dalam proses hukum yang berwajib.

Sementara ditanya tentang kondisi korban, Sukarna menyebut, Anaknya masih sering merasa kesakitan dibagian mulut dan juga mengalami trauma psikologis.

“Dia sempat takut kalo melihat orang dewasa, dia mundur, tidak seperti saat bersama anak-anak atau yang usianya dibawahnya, dia sudah mau berbaur.” ujarnya.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan