Taufiek Dharviandi menambahkan, sebelum menjalin kerja sama dengan perusahaan mitra itu tentu Jamkrida Jabar sudah melakukan pemetaan dan kajian kelayakan kerja sama. Perusahaan calon mitra akan dikaji dari sisi kinerja keuangan hingga potensi bisnisnya.
Dalam pengkajian itu, Jamkrida Jabar juga tidak luput untuk terjun langsung ke lokasi perusahaan. Hal itu untuk memastikan peluang dan kualitas perusahaan yang akan bekerja sama. “Sehingga bisnis yang dijalani bisa tumbuh bersama, risiko kredit juga terjaga,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Ziebar Denny Mulyadi mengungkapkan, kerja sama yang dijalin dengan Jamkrida Jabar itu tentu memberikan manfaat positif atas koperasi yang dipimpinnya. “Ini bagian dari mitigasi risiko. Jika terjadi risiko kredit maka ahli waris di koperasi kami juga tidak terlalu terbebani,” tuturnya.
Denny menambahkan, Jamkrida Jabar termasuk BUMD yang sehat. Pihaknya juga telah berkolaborasi sejak 2018 lalu. “Kami harap Jamkrida Jabar juga terus maju dan kami juga ikut berkembang,” ucapnya.
Senada, Direktur Utama Perumda BPR Majalengka Rudi Kurniawan juga mengakui kerja sama itu turut memberikan dampak positif bagi kelangsungan bisnis BPR. “Kami BUMD yang bergerak di bidang keuangan harus ada mitra asuransi/penjaminan yang menjamin. Kami bisa lebih terpayungi dari risiko-risiko kredit,” cetusnya.
Demikian halnya bagi perusahaan pialang asuransi, Direktur Utama PT Artha Raharja Pialang Asuransi Delya Indra mengakui kerja sama itu cukup berdampak positif. “Klien-klien kami turut terjamin,” sebutnya.
Direktur Utama PT Pialang Asuransi Karsa Kemal Idris berpendapat bahwa sinergitas antara perusahaan industri keuangan maupun penjaminan itu harus diperluas dan dijaga. “Ini juga untuk kesejahteraan masyarakat juga,”tuturnya.(son)