Juhana mengungkapkan, pengolahan sampah mandiri yang dilakukan buka menargetkan 100 persen uang. Tapi BSM Tematik Desa Cileunyi Wetan justru konsisten semangat karena mempunyai kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
“Pengolahan sampah di masyarakat aja kita tujuannya, ikhlas tanpa target pungutan, jadi iuran warga seikhlasnya,” ungkapnya.
Sistem pengangkutan dilakukan menggunakan gerobak, tiga kali dalam satu pekan dari keseluruhan 300 Kepala Keluarga (KK) di RW07.
“Alhamdulillah konsisten dan semangat terus gotong royong. Bahkan lahan pengolahan sampah ini milik seorang warga, tapi kita tidak sewa, justru diperbolehkan untuk digunakan,” imbuhnya.
“Semoga bisa jadi percontohan oleh RW-RW lain. Kalau di setiap desa pengolahan sampah dilakukan mandiri di tingkat RW, itu akan sangat berdampak besar pasti,” pungkas Juhana. (Bas)