Harga Saham IHSG Mengalami Penurunan dan Long Weekend, Saham-Saham Ini Menarik untuk Dipantau

JABAR EKSPRES – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada penutupan Jumat (14/6/2024), dengan terdepresiasi sebesar 1,42% ke posisi 6.734,83. Ini merupakan posisi terendah IHSG sejak November 2023. Pada hari tersebut, nilai transaksi tercatat sebesar 10,08 triliun dengan volume transaksi sebanyak 21,08 miliar saham. Penurunan ini terjadi menjelang long weekend yang diakibatkan oleh libur Hari Raya Idul Adha dan cuti bersama pada Senin dan Selasa pekan ini.

Sepanjang pekan lalu, investor asing mencatatkan penjualan bersih jumbo sebesar Rp4,35 triliun di pasar reguler dan Rp129,04 miliar di seluruh pasar. Namun, investor asing juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp4,22 triliun di pasar negosiasi dan tunai, menunjukkan dinamika yang beragam dalam aktivitas perdagangan saham.

Di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi, terdapat beberapa saham yang menarik untuk dipantau pada perdagangan hari ini, Rabu, 19 Juni 2024, sebagaimana dihimpun oleh InvestasiKu:

1. Unilever Indonesia (UNVR)

UNVR sedang membentuk pola bullish scallop dengan potensi penguatan lanjutan. Indikator RSI yang menguat mendukung pergerakan ini. Dengan Price-to-Earnings Ratio (PER) sebesar 24.9x, valuasi UNVR dianggap undervalue karena berada dekat dengan -1 PE standar deviasi selama 5 tahun terakhir (26x).

–  Buy: 3170-3190
–  Take Profit: 3300
–  Stop Loss: 3050

2. Cisarua Mountain Dairy (CMRY)

CMRY berpotensi menembus resistance dari pola konsolidasi, didukung oleh peningkatan volume dan indikator MACD yang positif. Meskipun memiliki PER 29.7x, yang menunjukkan valuasi overvalue dibandingkan dengan Mean PE standar deviasi selama setahun terakhir (28.7x), saham ini tetap menarik untuk diperhatikan.

–  Buy: 4990
–  Take Profit: 5150
–  Stop Loss: 4830

3. Astra International (ASII)

ASII sedang membentuk pola double bottom dengan peluang menembus area neckline, didukung oleh indikator stochastic yang menguat ke area overbought. Dengan PER 5.4x, saham ASII dinilai undervalue karena berada di area -2 PE standar deviasi selama 5 tahun terakhir.

Dengan adanya potensi pergerakan dari saham-saham tersebut, para investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan momentum serta indikator teknikal untuk mengambil keputusan yang tepat dalam bertransaksi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan