JABAR EKSPRES – Bakal Calon Wali Kota Bogor, Sendi Fardiansyah mengajak seluruh warga untuk memberi makna luas terhadap ritual penyembelihan hewan kurban.
Salah satunya, bahwa kurban itu sejatinya menyembelih sikap buruk kita yang tak peduli kepada sesama.
Hal itu dikatakan Sendi di hadapan warga Kampung Cikondang, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor saat melakukan pemotongan hewan kurban berupa satu ekor sapi pada momen Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah kemarin.
BACA JUGA: Polisi Sebut Uang Palsu Rp22 Miliar yang Dicetak di Jakbar Belum Diedarkan
“Kurban tak boleh dibiarkan berhenti hanya pada makna penyembelihan hewan baik sapi maupun kambing,” kata Sendi Fardiansyah dikutip Selasa, 18 Juni 2024.
Lebih dari itu, sambung dia, kurban harus bermakna luas, yaitu menyembelih seluruh sikap buruk kita seperti rakus, dzolim, tak peduli sesama dan sejenisnya.
“Mari kita maknai Idul Adha itu selain dengan sholat Id, tapi juga dengan bermakna luas, yaitu menyembelih seluruh sikap buruk kita. Pokoknya, apa saja sikap-sikap buruk itu, mari kita sembelih, karena itulah sejatinya kurban,” tegas Sendi.
BACA JUGA: Review Lengkap Redmi Book Pro 15: Desain Mewah, Performa Mantap!
Selain itu, Sendi juga mempelopori tradisi baru dalam berkurban. Yaitu, dengan cara membagikan daging kurban yang sudah matang dimasak. Tidak lagi dalam bentuk daging mentah seperti dilakukan selama ini.
Sosok Sekretaris Pribadi Ibu Negara, Iriana Jokowi itu menjelaskan, pembagian daging kurban dalam bentuk yang sudah matang itu dilakukan agar warga yang menerimanya, tidak lagi harus direpotkan dengan membeli bumbu dan memasaknya lagi.
“Ini kira-kira cara yang paling praktis, khususnya buat warga yang tidak mampu, agar tidak repot lagi membeli gas untuk memasaknya, termasuk membeli bumbu dapur yang diperlukan. Mereka kita kasih sudah dalam bentuk siap makan, bukan siap masak,” tutur Sendi.
Dengan pola pembagian seperti itu, sejumlah warga mengaku sangat senang. Pasalnya, dirasa lebih praktis dan cukup membantu.
“Memang baiknya, untuk orang seperti saya, yang disatu sisi ingin makan daging, tapi disisi lain tak mampu untuk membeli bumbunya. Cara ini memang lebih praktis dan disukai,” kata Sumiati (51), salah satu warga yang menerima langsung daging kurban tersebut dari Sendi.