JABAR EKSPRES – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sampaikan duka mendalam atas meninggalnya siswi SMK di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban perundungan atau bullying.
‘’KemenPPPA minta kasus ini direspons dan pastikan ditangani secara tepat. Diharapkan kasusnya menjadi jelas,’’ kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, dikutip dari ANTARA, Jumat (14/6).
Pihaknya pun memintan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) agar segera meminta keterangan pelapor atau orang tua dari mendiang korban.
BACA JUGA: Bisnis Syariah Jamkrida Jabar jadi Rujukan Studi Banding Pemprov dan Jamkrida Jatim
Nahar juga menambahkan, selanjutnya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) dapat memfasilitasi TPPK berkoodinasi dengan dinas terkait, lembaga layanan, ahli dan pihak terkait.
Tim SAPA dan UPTD PPA Provinsi Jabar pun sudah menerima informasi dan langsung melakukan koordinasi penanganan.
Menurut Nahar, jika terbukti ada kekerasan di satuan Pendidikan, maka dapat diimplementasikan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023.
BACA JUGA: Mantan Ketua PP GP Ansor Doakan Fuad Menang di Pilkada Kabupaten Bogor
‘’Dan sesuai dengan Pasal 64 Peraturan Menteri tersebut, sanksi administrasi lain dan sanksi pidana dapat diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,’’ katanya.
Nahar juga berharap melalui upaya tersebut, bisa diperoleh Gambaran utuh terhadap dugaan perundungan tersebut, menjaga kenyamanan peserta didik, dan semua keterangan dan bukti yang diperoleh menjadi bahan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Sebelumnya, seorang siswi SMK berinisial N (18) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga mengalami perundungan oleh teman sekelasnya.
Perundungan diduga terjadai selama tiga tahun sejak korban duduk di bangku kelas 10 sampai kelas 12.
Perundungan yang dialami korban ini diduga menyebabkan korban trauma berat.
Saat kondisi kesehatan korban menurun, keluarga membawa korban ke rumah saki. Dokter pun mendiagnosis korban mengalami gangguan kejiwaan dan merujuknya ke rumah sakit jiwa.
BACA JUGA: Tips Jitu Kurangi Lemak Perut, Dijamin Bikin Badan Ramping
Keluarga mengaku berbagai pengobatan telah dilakukan untuk menyembuhkan korban, namun kondisi korban tidak juga membaik, hingga pada Kamis (30/5) korban meninggal dunia.