JABAR EKSPRES – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, menyemburkan abu vulkanik hingga 900 meter diatas puncak, Kamis (13/6/2024) pagi.
Berdasarkan laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto melalui keterangan tertulis. Diketahui bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi sekitar pukul 07:42 WIB.
“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara,” kata Liswanto.
Sepanjang hari Kamis (13/6) Gunung Semeru terpantau beberapa kali mengalami erupsi, dalam rentang waktu pukul 06:30 WIB hingga terakhir pukul 10:45 WIB.
BACA JUGA:Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kali Ini Disertai Guguran Lava PIjar
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terpantau semakin sering mengalami erupsi, bahkan menurut laporan, hampir setiap hari. Sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar.
Sebelumnya, kepala Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Manusia Mineral (ESDM), Muhammad Wafid mengatakan awan panas dam guguran lava pijar masih terjadi di Gunung Semeru.
Namun, hal itu jarang teramati lantaran terkendala dengan cuaca yang kerap berkabut.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada Level III atau Siaga, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini,” tutur Wafid.
BACA JUGA:Kembali Erupsi, Letusan Gunung Semeru Mencapai Ketinggian 600 Meter
Berdasarkan kondisi tersebut, pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian, di luar jarak itu masyarakat diharap tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah, atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.