JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengaku prihatin adanya kasus dugaan tindak perundungan yang menimpa salah seorang siswa SMK di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (12/6/2024).
“Saya ikut prihatin dan sampaikan duka cita mendalam bagi keluarga,” kata Bey Machmudin saat ditemui di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (12/6/2024).
Menurutnya, laporan aksi perundungan atau bullying kerap didengarnya saat Bey tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah lain di Jawa Barat.
BACA JUGA:Dugaan Aksi Bullying di Bandung Barat Hingga Meninggal, Ini Kronologinya
“Sebetulnya kalau saya pergi ke daerah selalu terima laporan perundungan. Kami sudah ingatkan jangan sampai ada lagi perundungan,” katanya.
Upaya pencegahan perundungan melalui berbagai pihak, dikatakan Bey kerap dilakukan oleh intansi terkait. Terutama oleh tenaga pendidik, hingga tokoh masyarakat.
“Kita minta kerja sama para pihak orang tua, sekolah, pemerintah daerah, tokoh masyarakat untuk sama-sama dan lebih aktif menuntaskan masalah ini,” tandasnya.
BACA JUGA:Hari Jadi ke-382 Kabupaten Ciamis, Wayang Geugeus Tampil di Galuh Etnik Carnaval
Diketahui, Nabila siswa SMK Kesehatan Rajawali, di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) didiga mendapat tindakan perundungan oleh salah seorang temannya.
Berdasarkan penuturan dari orang tua korban yakni Siti, aksi perundungan yang dialami anaknya berlangsung selama 3 tahun atau sejak keduanya duduk di bangku kelas 1 hingga kelas 3 SMK. Aksi bullying ini berbentuk hinaan, cacian, paksaan untuk mengerjakan tugas sekolah, hingga diminta menggendong dari toilet ke ruang kelas.
Akibat tindakan itu, korban diduga mengalami gangguan kejiwaan hingga meninggal dunia. (Wit)