JABAR EKPSRES – Festival Seni Budaya yang diselenggarakan di wilayah Desa Cibiruwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung jadi bukti begitu beragamnya kesenian Sunda.
Ketua Paguyuban Seniman Budayawan (Pasebban) Kecamatan Cileunyi, Deden DR mengatakan, pelaksanaan Festival Seni Budaya yang digelar melibatkan semua pelaku kesenian dan kebudayaan yang ada di setiap desa.
“Penampilan beberapa kesenian yang ada di seluruh Kecamatan Cileunyi. Pelaku kesenian di Cileunyi ini juga terbilang paling banyak,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (12/5).
BACA JUGA: Pemkot Ungkap Penyebab Sulitnya Menanggulangi Tingkat Kemiskinan di Kota Bandung
Deden menerangkan, potensi kesenian di Kecamatan Cileunyi dinilai sangat besar. Selain karena pelaku keseniannya yang banyak, juga karena ada kesenian yang tidak ada di daerah lain alias hanya ada di Cileunyi.
“Seperti tadi penampilan Celempung Awi. Sebetulnya di tempat lain juga ada, tapi di Cileunyi alat musik yang digunakannya yang berbeda, tidak ada di tempat lain,” terangnya.
Deden menjelaskan, selain Celmpung Awi ada juga kesenian lain yang hanya ada di Cileunyi, yakni Kunclung.
BACA JUGA: Matangkan Persiapan Asia dan Pramusim Liga, Bojan Hodak Stay bersama Persib
“Kunclung ini alat musik semuanya dari bahan bambu. Ada di Sumedang juga, cuman dengan kemasan yang berbeda,” jelasnya.
Deden menegaskan, meski di Kecamatan Cileunyi tak memiliki ciri khas kesenian karena di tempat lain pun ada, namun yang menjadi keunggulan adalah semua jenis kesenian dipastikan ada di Cileunyi.
“Jadi memang lengkap. Sekarang saya karena baru menjabat sebagai ketua belum lama, jadi masih dalam pendataan semua jenis kesenian yang ada di Cileunyi,” tegasnya.
BACA JUGA: Pengumuman Hasil UTBK 2024 Gelombang 1 dan 2
Diketahui, Festival Seni Budaya di Cileunyi menampilkan beragam jenis kesenian seperti atraksi reak, benjang, debus, rampak wayang, silat, calung, wadrah marawis, lengser, celengpung dan kunclung.
Festival Seni Budaya di Cileunyi tersebut, selain terkait hut ke-383 Kabupaten Bandung, juga dalam rangka ngamumule seni budaya warisan leluhur di Cileunyi, sekaligus mengembangkan seni budaya.
“Ke depannya, saya akan kategorikan jenis kesenian untuk dikoordinir dan diusulkan agar melakukan kreativitas yang lebih. Jadi tidak hanya di pagelaran, tapi keseharian bisa semangat mengembangkan kesenian,” pungkas Deden. (Bas)