JABAR EKSPRES – Indonesia telah menyaksikan perubahan besar dalam sektor kesehatan selama satu dekade terakhir dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Diperkenalkan pada tahun 2014, JKN bertujuan untuk menyediakan perlindungan kesehatan yang merata bagi seluruh penduduk Indonesia.
Program ini telah menghadapi berbagai tantangan, namun juga mencatat sejumlah pencapaian yang patut diapresiasi.
Baca Juga:Daftar 20 Pinjaman Online Ilegal Resmi dari OJK Terbaru Tahun 2024Link Baru DANA Kaget 10 Juni 2024, Ada Saldo Rp250 Ribu Menanti
Program JKN, Perlindungan Jaminan Kesehatan untuk Semua Orang
Ada dua aspek penting dari perjalanan JKN, upaya memperluas cakupan kepesertaan dan meningkatkan keaktifan peserta, serta peran berbagai pihak dalam mendukung implementasi program ini.
1. Upaya Memperluas Cakupan Kepesertaan dan Meningkatkan Keaktifan Peserta JKN
Sejak awal peluncurannya, JKN menargetkan untuk menjangkau seluruh penduduk Indonesia, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.
Untuk mencapai tujuan ambisius ini, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menerapkan berbagai strategi, termasuk:
1. Kampanye Sosialisasi dan Edukasi
Salah satu langkah awal yang diambil BPJS Kesehatan adalah melakukan kampanye sosialisasi besar-besaran.
Kampanye ini dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, cetak, dan digital.
Pesan-pesan yang disampaikan berfokus pada pentingnya memiliki jaminan kesehatan dan manfaat yang didapatkan sebagai peserta JKN.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengadakan roadshow dan kegiatan lapangan untuk menjangkau masyarakat di daerah yang kurang terpapar informasi.
Baca Juga:Viral Siswi di Bandung Depresi hingga Meninggal, Diduga Korban Perundungan Selama 3 Tahun5 Kebiasaan Sehat untuk Memulai Pagi Penuh Energi
2. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Kerjasama dengan pemerintah daerah juga menjadi kunci dalam memperluas cakupan kepesertaan.
Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengidentifikasi penduduk yang belum terdaftar dan membantu proses pendaftaran.
Mereka juga bertanggung jawab dalam mendukung program-program subsidi bagi masyarakat miskin agar mereka dapat menjadi peserta JKN tanpa terbebani oleh iuran.
3. Inovasi Teknologi dan Digitalisasi
Dalam era digital, BPJS Kesehatan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses pendaftaran dan pembayaran iuran.
Aplikasi mobile JKN dan portal online telah diperkenalkan, memungkinkan peserta untuk mendaftar, membayar iuran, dan mengakses informasi layanan dengan lebih mudah.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat, terutama generasi muda yang lebih terbiasa dengan teknologi.