JABAR EKSPRES – Di tengah terik matahari, bising knalpot kendaraan yang hilir mudik, dan para wisatawan yang menikmati kemewahan sejarah Konferensi Asia Afrika di sekitar Jalan Alun-alun Bandung. Ada tiga seniman yang menggaungkan kemerdekaan Palestina dengan sebuah tarian.
Empat jam. Waktu itu menjadi lama mereka saat menari. Berlangsung dari pukul 08.00 WIB, di Palestine Walk Alun-alun Bandung, Rabu (5/6). Ketiga seniman ini, Angeline Azhar, Christy Maharani Dewi, dan Gatot Gunawan memulai aksinya.
Aksi mereka diberi nama “Sukarno’s Message”. Gerakan yang diinisiasi komunitas sejarah Mataholang Officieel ini juga dalam rangka memperingati hari lahir Bung Karno ke-123 tahun. Mereka seolah hendak jadi perpanjangan tangan cita-cita Bung Karno.
BACA JUGA: BPJS Kesehatan Jadi Syarat Baru Pembuatan SIM, Biaya Lakalantas Bakal Ditanggung
Koordinator Komunitas Mataholang, Gatot Gunawan menjelaskan, Bung Karno telah menunjukan keberpihakannya atas konflik Israel-Palestina. Bung Karno dengan tegas melayangkan dukungan nyata bagi Palestina. Hal itu mereka coba gaungkan pada hari lahir sosok kemerdekaan Indonesia tersebut.
“Kami mengangkat isu konflik Palestina-Israel yang tak kunjung berakhir. Sejarah panjang dukungan Bung Karno terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina tentu masih relevan hingga saat ini,” jelasnya.
Gatot menegaskan, sikap Komunitas Mataholang jelas. Mereka memandang dukungan atas kemerdekaan Palestina adalah sikap yang menandakan perlawanan atas penjajahan di dunia. “Menegaskan sikap politik bebas aktif Indonesia,” tegasnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, Aplikasi Dilan PPKS Segera Menyapa Warga Cimahi
Bersamaan, Angeline Azhar menambahkan, dukungan tersebut diaku tak sekadar agitasi dan propaganda. Namun dilakukan dalam tindakan nyata oleh Bung Karno dan segenap pendiri bangsa sejak awal kemerdekaan.
“Dengan memahami situasi kebatinan rakyat Indonesia atas Palestina, sebagaimana yang telah Bung Karno ajarkan dalam sejarah bangsa, dan melihat situasi warga sipil Palestina saat ini yang digempur secara brutal oleh Israel,” tambahnya.
Lantas menurutnya, aksi empat jam menari memperingati hari lahir Bung Karno ini merupakan bagian tak terpisahkan dari riak gelombang dukungan terhadap Palestina yang sedang terjadi saat ini.