JABAR EKSPRES – Untuk memastikan kesehatan makanan yang dikonsumsi oleh siswa-siswi SD dan SMP, Pemerintah Kota Cimahi melakukan program pembinaan bagi pedagang dan warung kecil yang berjualan di lingkungan sekolah.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar keamanan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang dijual kepada siswa.
Program yang berlangsung di Techno Park Kota Cimahi pada Senin (3/6) lalu, dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi dan ditutup oleh Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan.
Saat ditemui awak media, salah satu peserta pembinaan PJAS yang juga penanggung jawab kantin di SMP Kartika Cimahi, Devi Purnamasari mengaku setelah mengikuti pelatihan PJAS tentang gizi dan makanan sehat, ia berkomitmen untuk memberikan peringatan kepada pedagang di kantin terkait jenis makanan yang dapat dijual dan yang tidak sesuai standar kesehatan.
BACA JUGA: Panduan Lengkap Cara Memperbaiki Berkas Pendaftaran PPDB yang Salah 2024/2025
“Nanti saya akan ingatkan semua kantin tentang makanan yang boleh dan tidak dijual di kantin,” ucapnya, Selasa (4/6).
Ia menjelaskan, makanan dan minuman yang perlu dikurangi dan dijual pada siswa sekolah. Salah satunya seperti mengurangi minuman dengan kadar gula yang tinggi.
“Termasuk makanan-makanan yang harus disimpan di freezer,” ujar Devi.
Sementara itu, Kader Posyandu Kelurahan Utama, Yuyun Yuningsih menjelaskan, pihaknya akan mensosialisasikan edukasi makanan sehat pada masyarakat.
“Saya akan menyampaikan edukasi terkait makanan sehat dan cara penyajiannya baik kepada masyarakat maupun pedagang kantin dan luar lingkungan sekolah,” katanya.
BACA JUGA: Korban Bertambah, 93 Warga Cipaku Bogor Keracunan Massal Diduga Gegara Makan Telur Balado
Sebelumya, Sekretaris Daerah Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengatakan dengan memberikan pembinaan pada pelaku usaha di lingkungan sekolah, dapat memastikan standar kesehatan pada jajanan atau makanan.
Ia juga menambahkan, pihaknya harus memastikan makanan yang ada di sekolah ini terjaga dari unsur gizi yang memenuhi, faktor higienitasnya dan juga kehalalannya.
“Mekanisme nanti akan dilakukan pada waktu-waktu tertentu secara berkala, tim akan memantau ke lapangan sejauh mana para pedagang yang berjualan makanan ini bisa memenuhi gizi, kesehatan dan kehalalannya,” paparnya.