Panitia PPDB SMAN 3 Kebut Verifikasi Akibat Server Down Hari Pertama, Ini yang Bikin Ketar-ketir Wali Murid

JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA, SMK, SLB di Jabar telah dimulai. Hiruk pikuk pendaftaran untuk siswa tahun ajaran baru itupun bergulir di sekolah – sekolah. Salah satunya di SMAN 3 Kota Bandung.

Di hari kedua PPDB itu, secara kasat mata memang nampak landai. Tapi jalur pendaftaran melalui jalur online berjalan cukup sibuk. “Kan kemarin server sempat down, baru bisa diakses pagi tadi. Makanya agak banyak yang perlu diverifikasi,” jelas Koordinator PPID SMAN 3 Bandung, Aan Hendrawati, Selasa (4/6).

Aan menceritakan, tahun ini kuota siswa yang diterima di SMAN 3 Bandung total adalah 360 siswa. Rinciannya, jalur zonasi 50 persen atau 180 siswa. Lalu jalur Afirmasi KETM 15 persen atau 54 siswa, jalur ABK 5 persen atau 18 siswa, perpindahan tugas 5 persen atau 18 siswa, prestasi rapor 20 persen atau 72 siswa dan prestasi kejuaraan 5 persen atau 18 siswa. “Sampai siang ini baru 84 siswa yang masuk,” cetusnya.

https://jabarekspres.com/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-04-at-00.53.51-scaled.webp

BACA JUGA:Server Down di Hari Pertama Pendaftaran Tahap 1 PPDB  2024, Disdik Jabar Perkuat Sinyal Agar Stabil

Aan menambahkan, selama pelaksanaan PPDB ini sekolah memang menfasilitasi perangkat untuk mendaftar secara online di sekolah. “Tapi yang daftar atau upload tetap siswa atau wali murid, kami hanya mendampingi,” jelasnya.

Fasilitas itu untuk membantu para siswa yang kesulitan mengakses pendaftaran secara mandiri. Termasuk yang mengalami kendala. Misalnya terkait penetapan titik koordinat, atau kendala teknis lain.

Sekolah juga membuka layanan konsultasi. Hal tersebut untuk membantu wali murid atau siswa yang mengalami kendala. “Paling banyak itu konsultasi terkait verifikasi KK,” cetusnya.

BACA JUGA:Dimintai Uang Dalih Pemprosesan PPDB, Disdik Himbau Masyarakat Tak Usah Tanggapi

Aan mengakui bahwa PPDB tahun ini ada rotasi jadwal. Yaitu jalur zonasi yang justru dibuka pada tahap awal. Baginya hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pihak sekolah. “Paling yang agak ketar ketir itu siswa atau wali murid. Biasanya kan mereka daftar dulu jalur prestasi, kalau tidak lolos baru zonasi,” pungkasnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan