JABAR EKSPRES – Wilayah Bandung diprediksi baru memasuki musim kemarau pada awal pekan bulan Juni. Hal ini diungkapkan Forecaster on Duty (FoD) BMKG, Stasiun Geofisika Bandung, Yuni Yulianti.
Meski hujan diprediksi sesekali masih turun, menurutnya, berdasarkan dinamika atmosfer laut serta suhu permukaan air laut di wilayah Indonesia, pengaruh enso baik El Nino maupun La Nina di musim kemarau diprediksi normal.
“Suhu maksimum di Juni-Juli-Agustus diprediksi masih kisaran normal, di Jawa Barat itu 30-35 derajat celcius,” katanya saat dikonfirmasi, belum lama ini.
BACA JUGA: Sulit Mengakses Web PPDB, Puluhan Orang Tua Calon Siswa Serbu SMAN 2 Cimahi
“Kota Bandung di kisaran antara 30-34 derajat. Sebelumnya, suhu maksimum pada Oktober 2023 pernah mencapai 36,8 derajat celcius,” sambung Yuni.
Kendati demikian, BMKG juga mencermati ada indikasi pengaruh La Nina di ujung musim kemarau sekitar Oktober 2024 mendatang. Namun potensi ini dalam pengaruh yang lemah. Tidak terlalu signifikan terhadap cuaca. Umumnya musim kemarau normal.
“Tetapi suhu minimum di Juli Agustus itu dingin, karena ada udara yang dingin dan kering dari Australia. Suhu dinginnya diprediksi akan terasa di 17-18 derajat. Pagi hari dingin, siang hari panas,” tambahnya.
BACA JUGA: Terus dekat dengan pelanggan, ICONNET lanjutkan road show nobar bareng NetIcon di Garut
Dirinya lantas menghimbau, masyarakat pun direkomendasikan menjaga kesehatan. Sebab kondisi cuaca sangat bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan. Terlebih dalam masa peralihan seperti saat ini yang berlangsung.
“Memperbanyak minum air putih dan mengkonsumsi buah sayur, juga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, jika harus beraktivitas diimbau menggunakan pelindung seperti topi, payung,” pungkasnya.