Kunci Program Pembangunan Bisa Efektif
KOTA BANDUNG – Sekda Jabar Herman Suryatman mengingatkan kepada seluruh aparatur sipil negara Pemdaprov Jabar agar bisa memaksimalkan modal sosial supaya program pembangunan bisa jalan.
Menurutnya, modal sosial itu berupa partisipasi aktif dan positif masyarakat dalam berbagai program. Syarat agar modal sosial itu muncul, masyarakat harus bahagia. Bahagia harus ditopang dengan kesejahteraan.
“Sangat sulit kita menggerakkan masyarakat apabila posisinya kurang bahagia,” ujar Herman Suryatman saat memimpin apel pagi di halaman depan Gedung Sate Bandung, Senin (3/6/2024).
Herman berpandangan, kalau masyarakat bahagia maka tingkat kepercayaan kepada pemerintah akan tinggi. “Dengan high trust modal sosial akan baik dan itu sejatinya adalah modal utama pembangunan,” katanya.
Jawa Barat, katanya, memiliki hampir 50 juta penduduk tersebar di 27 kabupaten dan kota. Hal ini menjadi modal awal yang sangat berharga.
Herman menambahkan, modal sosial jauh lebih berharga daripada modal finansial. Program pembangunan bisa dibiayai anggaran besar, tapi efektivitasnya sangat tergantung partisipasi masyarakat.
“Modal finansial hanya sebagian kecil saja,” katanya.
BACA JUGA: Sekda Herman Suryatman Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN
Bicara finansial, Herman mengungkapkan APBD 2024 Provinsi Jabar sebesar Rp36 triliun dan pada 2025 kemungkinan akan mengecil Rp6 triliun menjadi Rp30 triliun.
“(APBD Rp30 triliun) Dan itu sangat kecil jika dibandingkan dengan PR kita yang berat dan kompleks,” sebut Herman.
Untuk menjawab berbagai pekerjaan rumah tersebut, dibutuhkan langkah-langkah ekstra dari jajaran ASN se-Jawa Barat. Herman mengingatkan ASN agar memotivasi diri untuk terus bergerak demi kemajuan Jabar. “Harus ditanamkan di alam bawah sadar,” cetusnya.
Herman mengingatkan lagi, semua pergerakan di Pemdaprov Jabar merupakan agregasi dari berbagai kebutuhan dari 27 kabupaten dan kota, yang menyangkut nasib sekitar 50 juta penduduk. Sehingga dibutukan gerak bersama.
“Sejatinya angka-angka di Jawa Barat adalah angka agregasi dari 27 kab/kota. Tanpa (partisipasi) kabupaten kota, sangat berat (untuk diatasi),” katanya.
Herman mencontohkan, permasalahan yang harus dijawab bersama adalah pengangguran. Statistik menunjukkan angka pengangguran di Jabar 2024 mencapai 6,9 persen.