Bertolak belakang dengan pernyataan Pj Bupatk Sumedang. Justru Oso menerangkan, pertimbangan para pedagang di Pasar Parakanmuncang hanya mau dilakukan revitalisasi oleh dana pemerintah, tak melibatkan pihak swasta, karena kondisi perekonomian yang saat ini dinilai sulit.
“Kalau dengan pihak ketiga pasti ada (biaya) DP, kemudian ada angsuran. Untuk saat ini jangankan bisa DP, untuk modal dan sehari-hari saja cukup berbelit dengan utang,” terangnya.
Oso mengungkapkan, disamping belum adanya kesepakatan terkait rencana revitalisasi Pasar Parakanmuncang, antara Pemkab Sumedang bersama para pedagang, hal yang disayangkan diduga adanya forum tandingan.
Diketahui, sebelumnya Pemkab Sumedang telah melakukan audiensi dengan fokus pembahasan revitalisasi, bersama pihak yang mengatas namakan Forum Pedagang Pasar Parakanmuncang pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu.
BACA JUGA: Harga Beras dan Baawang Merah di Bandung Barat Kembali Alami Kenaikan, Pedagang: Ini Termasuk Mahal!
Akan tetapi, sebelum hari pertemuan tepatnya pada malam hari, pihak Pemkab Sumedang melalui bidang ekonomi memberikan kabar adanya perubahan jadwa, sehingga rencana audiensi dibatalkan.
“Tapi saya lihat di berita ternyata ada pertemuan, yaitu antara Pemda Sumedang dengan Forum Warga Pasar Parakanmuncang, termasuk dengan PT (pihak swasta),” ucap Oso.
Dia menyayangkan, pembatalan jadwal audensi yang dilakukan oleh pihak Pemkab Sumedang. Pasalnya, organisasi yang terdaftar dan resmi hanya IKWAPA, bukan Forum Warga Pasar Parakanmuncang.
“Kenapa kalau IKWAPA tidak bisa tapi dengan Forum Warga Pasar Parakanmuncang bisa (audiensi). Sedangkan Forum Warga Pasar Parakanmuncang itu (keberadaannya) tidak diketahui oleh warga pasar,” bebernya.
Oso menegaskan, sejak dulu sampai sekarang hanya IKWAPA yang menjadi wadah aspirasi alias organisasi bagi warga pasar, baik keberadaannya yang telah diakui juga administratifnya pun resmi.
Para pedagang pun menurutnya, tidak mengetahui keberadaan Forum Warga Pasar Parakanmuncang, yang diduga baru ada sekarang alias secara tiba-tiba.
“Itu enggak ada yang namanya forum, adanya juga IKWAPA. Jadi (diduga) itu forum ‘tandingan’,” tegasnya.
Oso menyampaikan, kabar terbaru setelah adanya pembatalan pertemuan, pihak IKWAPA akan mencoba berdialog, sekaligus menyuarakan aspirasi ke DPRD Kabupaten Sumedang pada Rabu, 29 Mei 2024.