Harga Beras SPHP Alami Kenaikan, Bulog: Permintaan di Bandung tetap Tinggi!

BANDUNG – Harga beras SPHP kembali alami kenaikan, kendati demikian permintaan terhadap pengadaannya sama sekali tidak mengalami penurunan, hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Perum Buloh cabang Bandung, Erwin Budiana, Jumat (24/5/2024).

Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana menyampaikan bahwa permintaan masyarakat terhadap beras SPHP tetap tinggi meski mengalami kenaikan harga.

Semula harga beras di angka Rp10900 per kilogram menjadi RP12500 per kilogramnya, namun meski demikian, Erwin menyatakan bahwa peminat bahan pokok ini sama sekali tidak mengalami penurunan.

BACA JUGA:Waspada! Tiga Kombinasi Makanan yang Tidak Cocok dengan Singkong Rebus

Alasan utama masyarakat tetap memilih beras SPHP sebagai bahan konsumsi lantaran harganya terbilang paling murah jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

“Permintaan beras SPHP (di Bandung) walaupun harga naik, masih tetap laris ya karena masih menjadi yang paling murah,” ujar Erwin.

Namun, meskipun menjadi yang paling murah, beras SPHP ini tetap memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Anggarkan Rp3,1M untuk OPADI, Pemprov Jabar Siap Jaga Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Idul Adha

Berdasarkan catatan, terhitung sejak Januari hingga Mei 2024 ini, Perum Bulog Cabang Bandung telah menyalurkan lebih dari empat ribu ton beras SPHP kepada masyarakat.

Erwin mengungkapkan bahwa Bulog akan tetap melakukan pendistribusian beras ke masyarakat bersama dengan pemerintah daerah (pemda) melalui operasi pasar beras murah.

“Kita mempunyai kerja sama bersama pemerintah dengan menyelenggarakan operasi pasar,” ujarnya.

BACA JUGA:Rahasia Tetap Bertenaga di Usia 50-an, Makanan Penambah Energi yang Wajib Dicoba

Sementara itu, Erwin juga berencana memperluas proses distribusi beras SPHP di wilayah Bandung Raya.

Tujuannya agar Bulog dapat memennuhi permintaan-permintaan yang masuk terkait pengadaan beras SPHP tersebut.

“Kita terus penuhi permintaan-permintaan SPHP baik dari ritel modern, kemudian dari pasar tradisional, toko beras, maupun yang sudah bermitra dengan kita,” ujar Erwin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan