Apakah Benar Aplikasi MSL Itu Penipuan? Begini Nasib Karyawan dan Membernya

JABAR EKSPRES – Kali ini, kita akan menyoroti Umur aplikasi MSL yang terbilang panjang dibandingkan aplikasi sejenis yang sudah lebih dulu tumbang, seperti Mars, PCCP, BBH Road, dan Riot.

Mengapa MSL masih bertahan? Sederhana saja, masih banyak orang yang mendaftar dan melakukan deposit.

Meskipun saya dan ribuan artikel yang sudah menjelaskan bahwa ini adalah penipuan, masih banyak yang tidak percaya. Akibatnya, perputaran uang di aplikasi tersebut tetap berjalan lancar.

Baca juga :  Waspada Terhadap Aplikasi Investasi XFA AI Penipuan, Ini Buktinya

Aplikasi sejenis MSL, seperti Mars, PCCP, dan BBH Road, sudah lama dinyatakan scam. Bahkan Smart Wallet juga telah mengalami nasib yang sama. Kemungkinan besar, umur MSL tidak akan lama lagi.

Jadi, para karyawan aplikasi MSL harus siap-siap kehilangan uang mereka karena aplikasi ini pada akhirnya akan terbukti sebagai penipuan.

Salah satu komentar yang menarik adalah: “Alhamdulillah aku sadar, nggak mungkin cari uang semudah itu. Kita buat konten FB aja kerja keras, itu pun sulit sekali dolar naik. Uang dari teman yang daftar uang itu aja yang diputar.” Ini menunjukkan kesadaran bahwa MSL adalah skema ponzi, di mana uang deposit dari member digunakan untuk membayar member lain.

Namun, kapan aplikasi ponzi akan scam? Hanya developer yang tahu. Mereka biasanya memiliki target tertentu.

Jika target sudah tercapai, mereka akan kabur. Selama masih banyak yang mendaftar dan deposit, umur aplikasinya bisa lebih panjang.

Komentar lain berbunyi: “Benar sekali, biar saja yang daftar. Yang lain jangan, biar saya menikmati hasil.” Namun, perlu diingat bahwa uang yang didapat dari MSL adalah hasil penipuan dan tidak berkah. Uang tersebut berasal dari deposit member lain, yang mungkin harus menjual aset atau berhutang untuk ikut serta.

Kenapa di Indonesia skema ponzi tumbuh subur? Karena masyarakat kita mudah dibohongi. Bahkan teman yang lulusan S1 bisa terjebak dalam bisnis ini, mencari jalan pintas untuk cepat kaya. IQ orang Indonesia rata-rata 78, jadi tidak heran jika aplikasi ponzi banyak berkembang di sini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan