JABAR EKSPRES – Ratusan sopir truk sampah yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor melakukan aksi mogok kerja pada Rabu, 22 Mei 2024.
Terpantau ratusan mobil sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor itu terparkir di halaman kantor Kota Bogor, Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.
Hal itu mengakibatkan beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) mengalami penumpukan sampah, lantaran tidak diangkut oleh truk sampah.
BACA JUGA: Tak Kunjung Diberikan Penanganan, Warga Terdampak Longsor Secara Swadaya Buka Akses Sementara
Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto menuturkan, bahwa aksi mogok kerja tersebut dipicu karena para sopir menuntut kenaikan biaya operasional.
“Sebetulnya di perjalanan banyak hal yang tidak bisa diduga, ada proses bisnis yang memang belum bisa kita akomodir,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (22/5).
Denni mencontohkan, tuntutan itu dipicu dari banyaknya sejumlah kebutuhan operasional diluar dugaan para sopir, seperti parkir dan pecah ban.
BACA JUGA: DPRD Jabar Teken Kerja Sama dengan DPRD Chungcheongnam-do Korsel
Selama ini, sambung dia, kebutuhan di jalan tersebut memang ditanggulangi dan ditanggung sepenuhnya oleh para sopir.
“Lama-lama juga mungkin mereka berat dan harus jadi beban kita,” sebut Denni.
Ia membeberkan, bahwa para sopir itu meminta tambahan biaya operasional sebesar Rp50 ribu perhari.
“Ya kisaran 50 ribu. Parkir dan ban pecah selama ini ditanggung sama dia (sopir) uangnya ketika sopir mengeluarkan uang sendiri mungkin rugi dan kita juga tidak ada proses bisnis seperti itu,” tutur Denni.
BACA JUGA: Kemenhub Stop Subsidi BTS Biskita Trans Pakuan Bogor, Pemkot Butuh Rp56 M untuk Lanjutkan Layanan
Untuk itu, pihaknya berjanji akan mencari solusi permasalahan tersebut dengan berkoordinasi dengan pimpinan di Pemkot Bogor.
“Secepatnya kita komunikasikan dengan pimpinan kita, mudah-mudahan ada solusi terbaik,” tegasnya.
Denni juga berharap, aksi mogok sopir truk sampah tersebut hanya berlangsung di hari ini, sebab ratusan ton sampah tidak bisa terangkut ke TPA Galuga.
“Sampah perhari kisaran 400-500 ton, berarti 500 ton sampah tidak terangkut hari ini,” pungkas Denni. (YUD)