Contoh sederhana, katanya, dapat terlihat dari Pemilu 2024 lalu. Baik itu metode pencoblosan atau fasilitas yang memadai bagi para penyandang disabilitas tidak terpenuhi dengan maksimal oleh pemerintah.
BACA JUGA: Ulah Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Bakal Dibahas di Parlemen
“Misalnya seperti akses jalan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Lalu keberadaan TPS yang memadai pun, ditemui di sejumlah tempat masih menyulitkan kelompok disabilitas,” sesalnya.
Hal tersebut pun dirasakan Ogest, pada saat momen pemilu kemarin. Tidak adanya akses yang memadai dan lokasi TPS ramah disabilitas, tidak jarang membuat satu dari pemilih yang merupakan bagian kelompok disabilitas, merasa enggan untuk memakai hak pilihnya.
“Teman-teman (disabilitas) yang kemarin nyoblos, yang paling (kentara) belum ada perubahan. Aksesibilitas apalagi. Tempat bilik pencoblosan biasanya sempit,” ungkapnya.
Terlebih bagi dirinya penyandang disabilitas berat, menggunakan kursi roda ke lokasi TPS ibarat tantangan berat lainnya. Standar operasional dari KPU, setidaknya untuk belakangan ini, pada saat momen pesta demokrasi acapkali tidak memuaskan.
“Jadi ke depannya mudah-mudahan standarisasi buat pencoblos kelompok disabilitas, akses dan ketersediaan itu bisa dipikirkan lebih matang,” jelasnya.
“Setidaknya menyesuaikan dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Supaya kita pun bisa ikutan betul-betul merasakan (pesta demokrasi). Merasakan suara kita tidak hanya saat usai mencoblos, tapi juga momen saat pencoblosan itu,” imbuh Ogest.
BACA JUGA: Kembali Digelar, Penilaian Lahan Kampus UIII Sasar 236 Bidang Tanah
Mereka yang Mengangkat Isu Disabilitas
Suara para penyandang disabilitas acapkali mulai diperhatikan sebagai sasaran kampanye para bakal calon pemimpin. Hal ini dapat dilihat dari beragam kegiatan sejumlah partai politik yang memakai embel-embel disabilitas pada acara tersebut. Salah satunya Partai Gerindra.
Seperti dikutip dari laman resmi Partai Gerindra, pada Jumat, 15 September 2023. Suara penyandang disabilitas itu, diklaim mendukung atau mendeklarasikan dukungan bagi Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden. Hal demikian tersebut digambarkan secara jelas dalam berita acara yang berjudul ‘Ratusan UMKM dan Kaum Difabel Kota Bandung – Cimahi Deklarasi Prabowo’. Sayangnya, berita acara ini ibarat sebatas klaim Partai Gerindra semata. Kelompok yang dimaksud bahkan tidak memberi keterangan atau statement tertulis dalam berita itu.