Luncurkan SKCK Goes to School, Polresta Bogor Serius Cegah Kenakalan Remaja

JABAR EKSPRES – Polemik kenakalan remaja seperti tawuran antar pelajar mulai disikapi serius oleh Polresta Bogor Kota dengan beragam cara, salah satunya meluncurkan aplikasi SKCK Goes to School di Mall BTM pada Jumat, 17 Mei 2024 sore.

Ruang khusus bagi pelajar berbasis digital itu merupakan inovasi yang sebelumnya merupakan bentuk kegiatan yang dimasukkan jajaran Polresta Bogor Kota dengan beragam kegiatan positif.

Prosesi peluncuran secara simbolis diresmikan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso yang dihadiri unsur Muspida Kota Bogor, perwakilan pihak sekolah mulai dari kepala sekolah, guru hingga para siswa.

Dalam kesempatan itu, Bismo menyebut, program SKCK Goes to School Polresta Bogor Kota ini sangat baik, dan mendapatkan respon positif baik dari siswa, orang tua, hingga masyarakat.

BACA JUGA: Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Pemotor Tabrak Mobil di Sukabumi

Di mana, semenjak program SKCK Goes to School membuat siswa yang sebelumnya terlibat kenakalan remaja membuahkan produk yang kreatif dan bernilai ekonomis.

“Produk mereka ini bisa dijual di koperasi sekolah masing-masing, bisa untuk UMKM dan sebagainya,” ungkapnya saat ditemui Jabar Ekspres di lokasi acara.

Bismo menilai, bahwa apa yang selama ini dilakukan melalui program SKCK Goes to School tersebut dalam rangka pembinaan, merangkul, hingga menyayangi adik-adik pelajar supaya terus bermanfaat dan menyongsong generasi emas 2045.

Pihaknya mencatat, sejak awal program tersebut digaungkan ada sekitar 500 pelajar di Kota Bogor yang masuk dalam pembinaan jajaran Polresta Bogor Kota.

“Atas peluncuran aplikasi SKCK Goes to School ini, ada 700 siswa yang sudah mengunduh,” ucapnya.

BACA JUGA: LENTERA: Ajak Para Pelajar Pandai Mengelola Keuangan, Asuransi Astra Selenggarakan Literasi Keuangan di SMKN 7 Bandung

“Program SKCK ini berawal dari fenomena bahwa adanya tawuran, balap liar, geng motor dan sebagainya, banyak melibatkan remaja siswa sekolah dan lain sebagainya,” imbuh Bismo.

Menurutnya, proses penanganan kenakalan remaja ini tak hanya mengedepankan pendekatan untuk mempidanakan atau memenjarakan, melainkan bagaimana upaya mencegahnya, upaya membinanya dan upaya untuk menguranginya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan