Larangan Study Tour Berdampak Pada Sektor Wisata, Disparbud KBB Minta Semua Pihak Bersinergi

JABAR EKSPRES  – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Panji Hermawan menyatakan, larangan study tour menghasilkan kesimpulan yakni semua pihak harus bersinergi dalam upaya penggulangan kecelakaan.

Seperti diketahui, pembatasan kegiatan study tour atau karyawisata serempak dikeluarkan oleh pemerintah di berbagai daerah, termasuk Pemda Bandung Barat.

Langkah tersebut diambil setelah terjadinya kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok yanf terjadi di Ciater, Kabupaten Subang, pada Sabtu 11 Mei 2024 malam, dan menewaskan 11 murid serta seorang guru.

Langkah yang diambil berbagai pemda ini, berupa larangan study tour ke luar kota hingga larangan mengadakan kegiatan karyawisata di luar sekolah.

“Pada sektor wisata akan berdampak, tetapi pada intinya kita harus bersinergi. Kecelakaan rombongan pelajar di Subang membawa duka yang mendalam bagi semua pihak. Karena itu harus adanya integrasi mulai dari kelaiakan kendaraannya, dan proses izinnya juga,” kata Panji saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).

Ia menilai, larangan study tour banyak pihak yang menyeruak, baik ktu pro dan kontra. Namun Panji lebih menyetujui jika study tour dilarang dilakukan apabila moda transportasi tidak layak dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Intinya kalau mobilnya layak kenapa tidak. Apalagi kaitannya dengan wisata edukasi, di Bandung Barat banyak. Jadi balik lagi pada proses pelayanan yang langsung terintegrasi pada kendaraan itu,” paparnya.

Oleh karena itu, lanjut Panji perlunya semua pihak bersinergi, mulai dari penyelenggara, dan pelaksana.

“Sebetulnya penerapan itu harus dipahami, cuman pada tingkat pengendalian itu harus terintegrasi semua, baik penyelenggara maupun pelaksana sekaligus dari hulu ke hulu. Hilirnya kan objek wisata, kalau dibatasi artinya harus selesaikan dulu prosesnya seperti apa,” tandasnya.

Senada dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat, Fauzan Azima, pihaknya menekankan pentingnya dilakukan pengujian atau KIR kendaraan secara berkala demi mencegah atau memitigasi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas selama perjalanan.

“Kami akan rutin melakukan pengawasan terhadap bus-bus pariwisata yang beroperasi di wilayah Bandung Barat. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” kata Fauzan.

Writer: Suwitno

Tinggalkan Balasan