Transportasi Publik di Kawasan Cileunyi Semrawut, Dishub Kabupaten Bandung Klaim Upayakan Bangun Terminal Tipe A

Hilman memaparkan, hal tersebut dapat dilihat dari pergerakan transportasi umum yang lintasannya tak hanya di lokal saja, melainkan lintas daerah sampai ke luar wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Namun ketika sedang didorong agar jadi Terminal Tipe A, muncul studi baru bahwa akan ada juga terminal, yang simpul lokasinya antara di Tegalluar atau Gedebage saat itu,” paparnya.

BACA JUGA: Produk Kerajinan Tangan Jabar Ramaikan Expo Dekranas, Puncak HUT Dewan Kerajinan Nasional Berlangsung di Solo

Mengingat secara lokasi antara Cileunyi, Kabupaten Bandung dengan Gedebage, Kota Bandung tergolong berdekatan, ujar Eric, maka tidak memungkinkan jika berdiri dua simpul terminal.

“Ketika kita masih menunggu (ditentukannya lokasi terminal) di Gedebage atau Tegalluar, ternyata lahan-lahan yang sudah kita lakukan hasil studinya sudah keburu digunakan (pihak lain),” ujarnya.

Diketahui, beberapa lokasi yang sudah dilakukan studi kelayakan untuk jadi Terminal Tipe A itu, salah satunya sudah berdiri SMK Kesehatan Bhakti Kencana.

Menurut Hilman, karena menunggu penentuan lokasi simpul terminal antara di Tegalluar atau Gedebage, sehingga Dishub Kabupaten Bandung kehilangan momentum untuk bisa mewujudkan Terminal Tipe A di wilayah Cileunyi.

Karena melihat dari rute aktivitas angkutan umumnya, lahan Desa Cileunyi Wetan sudah tidak lagi bisa menjadi pelayanan Terminal Tipe C.

BACA JUGA: Tingkatkan Wawasan dan Kompetensi Siswa, SMKN 4 Padalarang Kunjungi Data Center PLN Icon Plus

“Angkot kalau yang lokal itu hanya rute Cileunyi-Majalaya dan Cileunyi-Cicalengka, sementara di sana angkotnya tergolong AKAP, ada yang Cileunyi-Cicaheum juga ada Majalaya-Gedebage, termasuk bus (lintas daerah/luar provinsi),” bebernya.

Hilman menuturkan, kebutuhan terminal untuk menjadi tempat transit atau mangkal transportasi umum, dinilai sangat diperlukan khususnya di wilayah Bandung Timur.

“Sangat butuh terminal, entah nanti hasil studi untuk tepi simpulnya dari Cileunyi harus bergeser, yang jelas harus bisa memadai seluruh aktivitas rute angkutan massal,” tuturnya.

“Karena Simpang Cileunyi ruas jalannya digunakan untuk naik-turun penumpang, selain berbahaya itu melanggar aturan juga,” pungkas Eric. (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan