JABAR EKSPRES – Setelah empat hari gencatan senjata yang relatif tenang di Gaza, Israel dan Hamas bergerak menuju kesepakatan penting: pertukaran tahanan. Kabar tersebut menjadi sorotan utama dalam upaya meredakan ketegangan yang telah menghantui kawasan tersebut.
Menurut laporan dari berbagai sumber, mayoritas dari tahanan Palestina yang berpotensi dibebaskan oleh Israel adalah anak laki-laki berusia 18 tahun ke bawah serta wanita. Daftar tahanan yang akan dibebaskan mencakup berbagai usia dan tuduhan yang dikenakan, seperti pelemparan batu, mendukung organisasi teroris, hingga tuduhan percobaan pembunuhan.
Sementara itu, laporan dari The Times of Israel mengungkapkan bahwa Israel telah menentukan 300 tahanan Palestina yang akan dilepaskan, terdiri dari 287 anak-anak dan 13 perempuan dewasa. Mayoritas dari mereka adalah anak laki-laki berusia 18 tahun ke bawah, banyak yang ditahan karena kerusuhan dan pelemparan batu di Tepi Barat atau Yerusalem Timur. Sedangkan perempuan dewasa yang akan dilepaskan mayoritas dihukum karena percobaan teror penikaman.
Pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas direncanakan akan dilakukan setelah Hamas menyerahkan 50 sandera, dan Israel akan melepaskan 150 tahanan Palestina sebagai tanggapannya. Awalnya rencana pertukaran ini dijadwalkan pada Kamis (23/11), namun kemungkinan besar akan terjadi pada Jumat (24/11).
Menurut Kepala Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Qadura Fares, saat ini ada sekitar 8.300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, dengan lebih dari 3.000 di antaranya ditangkap karena penahanan administratif.
Kesepakatan ini menjadi langkah signifikan dalam upaya meredakan ketegangan di Gaza. Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.