Ekonom UI Paparkan 3 Alasan Menarik di Balik Rendahnya Inflasi di Indonesia

Ekonom UI Paparkan 3 Alasan Menarik di Balik Rendahnya Inflasi di Indonesia
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia Kiki Verico (kedua kiri) dalam acara Gambir Trade Talk ke-14 di Jakarta, Rabu (15/5). (Antara)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kiki Verico, seorang ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menjelaskan tiga faktor yang berkontribusi pada tingkat inflasi yang tetap rendah di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.

Dalam diskusi Gambir Trade Talk ke-14 yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan di Jakarta pada hari Rabu, Kiki menyebutkan bahwa faktor-faktor tersebut meliputi disiplin fiskal, antusiasme tinggi terhadap penggunaan ekonomi digital, dan kinerja logistik di Indonesia.

Kiki menjelaskan bahwa disiplin fiskal yang diterapkan oleh pemerintah termasuk penerapan batas defisit keuangan dan rasio utang terhadap produk domestik bruto (GDP).

Baca Juga:Mahasiswa Unila Raih Prestasi Gemilang, Juara 2 Paper International di BucharestWakil Ketua MPR RI Salurkan Bantuan Rp250 Juta untuk Palestina melalui Baznas

Selain itu, kinerja logistik Indonesia yang didukung oleh infrastruktur yang baik juga membantu dalam menurunkan biaya distribusi dan mempercepat penyaluran produk.

“Jadi truk-truk itu sekarang sudah (lewat tol), dan semua serba digital, jadi tidak ada ‘high cost economy’ di situ,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa total inflasi pada tahun 2023 mencapai 2,61 persen, yang merupakan yang terendah sejak 1999, yaitu 2,01 persen setelah reformasi.

Kunci keberhasilan dalam menekan angka inflasi, menurut Zulkifli, adalah dengan turun langsung ke pasar untuk memantau dan mengawasi harga barang kebutuhan pokok.

0 Komentar