Terus Bertambah, Kerugian Akibat Kemacetan Kota Bandung Sentuh Angka Rp 4 Triliun di Tahun 2019

Belum lagi 500 ribu kendaraan roda empat yang konsumsi BBM nya jauh lebih besar daripada kendaraan roda dua.

Pengguna kendaraan roda empat, Andhika Putra menyebut, dalam satu hari saja, yang biasanya hanya mengkonsumsi BBM sebanyak 5 liter kini harus bertambah menjadi 7-8 liter BBM. Hal ini imbas kemacetan yang terjadi di tiap ruas jalan di Kota Bandung.

“Ya mau gak mau, daripada mogok dijalan, ngisi bensinnya ditambah. Yang biasanya 5 literan, sekarang bisa 7 bahkan 10 liter biar aman,” katanya.

BACA JUGA:  Pasca Kecelakaan Maut di Subang, Disdik Jabar Perketat Kegiatan Study Tour

Hal ini guna menopang keseharian dalam bekerja, yang mana dirinya bertempat tinggal diwilayah Antapani dan kantornya berada di wilayah Pajajaran.

Naiknya pengkonsumsian BBM tiap kendaraan bukan tanpa sebab. Pasalnya, dari total keseluruhan kendaraan di Kota Bandung yang kini menyentuh angka 2.2 juta kendaraan, ruas jalannya hanya mampu menampung 273 ribu kendaraan. Hal ini mengacu pada pengkonversian Satuan Ruang Parkir (SRP) mobil MVP yaitu 5 meter.

Pengamat Kebijakan Publik, Achmad Muchtar menyebut, sudah seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membuat sebuah regulasi yang mengatur terkait pembelian kendaraan bermotor. Pasalnya, lalu lintas Kota Bandung saat ini terhitung kolaps.

“Harus diatur terkait hal ini ini. Apalagi tadi disebutkan kendaraan dan jumlah penduduk hampir satu banding satu. Hal ini imbas betapa mudah masyarakat dalam melakukan pembelian unit kendaraan,” katanya.

Selain itu, dirinya meminta agar Pemkot segera merealisasikan segala bentuk wacana terkait penyediaan transportasi massal. Menurutnya, pemkot terkesan kurang serius menyikapi permasalahan kemacetan.

“Ada wacana pengkonversian angkot, terus BRT, belum lagi sekarang ada trans metro pasundan. Cuman realisasinya belum terlihat, pemenuhan sarprasnya pun kurang, berkutat di pemenuhan halte, pada akhirnya gak kepakai dirobohkan. Ini yang kemudian menyebabkan masyarakat enggan menggunakan transportasi publik” pungkasnya.

BACA JUGA:  Pernah Miliki Hubungan Kuat, PKS-PDIP Kota Bogor Buka Opsi Bentuk Koalisi Merah Putih

Hingga kini, belum terdapat data real terkait kerugian akibat kemacetan di Kota Bandung. Apabila membanding dengan kerugiannya yang terjadi pada tahun 2019 sebesar Rp 4 triliun, kerugian di tahun 2023 pastinya jauh lebih besar imbas kenaikan harga di segala sektor. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan