JABAR EKSPRES – Sebuah insiden tragis mengguncang perguruan silat di Sleman, di mana seorang mahasiswa berinisial IKK, tewas setelah menerima tendangan keras dari gurunya AF, yang berusia 22 tahun.
Keduanya memiliki hubungan sebagai pelatih dan murid dalam perguruan pencak silat yang sama, di kampus yang sama pula.
Baca juga : Viral Ayah Disebut Jual Anak ODGJ jadi PSK di Jember, Keluarga Lapor Polisi
Menurut penyelidikan, saat latihan berlangsung, AF dan IKK terlibat dalam sesi tanding. Namun, satu tendangan yang tidak terkendali mengenai ulu hati IKK, yang membuatnya tersungkur dan akhirnya meninggal dunia.
Hasil autopsi menunjukkan adanya pendarahan di organ dalam, terutama di usus halus dan usus besar korban.
Pelaku sendiri mengakui bahwa tujuan latihan tersebut adalah untuk mempraktekkan ilmu bela diri secara langsung melalui sesi sparring.
Baca juga : Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior
Meskipun pelaku menyerahkan diri ke polisi dan menyatakan penyesalannya, dia masih dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHPidana, dengan ancaman hukuman penjara tujuh tahun.
Insiden tragis ini menjadi peringatan akan pentingnya pengendalian diri dan kehati-hatian dalam latihan bela diri, serta menyoroti perlunya pengawasan ketat dalam situasi latihan yang berisiko.