JABAR EKSPRES – Mengingat kematian merupakan salah satu langkah cerdas untuk mendapatkan akhir hidup yang Husnul Khotimah. Siapa yang tidak ingin meninggal dalam keadaan baik dan di terima oleh Allah. Berikut contoh naskah khutbah Jumat tentang bagaimana cara yang efektif untuk bisa mengingat datangnya kematian.
Kematian sendiri merupakan sebaik-baik pengingat yang mengingatkan kita tentang akhirat. Karena setelah meninggal, selesai sudah seluruh rangkaian amal yang bisa kita kerjakan.
Karenanya penting untuk mengingat kematian, agar kita bisa mempersiapkan bekal ke akhirat sebelum kematian menjemput.
Baca juga : Contoh Khutbah Jumat Lengkap: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Berikut naskah lengkap khutbah Jumat yang akan membahas tentang cara mengingat kematian yang efektif,:
Khutbah Jumat Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia
Pada suatu hari, Rasulullah ﷺ menuju masjid. Di sana ada beberapa orang sedang tertawa. Beliau ﷺ lantas bersabda, “Sungguh, jika kalian banyak mengingat penghancur segala kenikmatan (kematian), ia tentu akan membuat kalian tidak sempat melakukan apa yang sedang kulihat saat ini (tertawa di masjid). Oleh karena itu, perbanyaklah mengingat kematian, penghancur segala kenikmatan. Sebab, setiap hari kubur berkata, ‘Aku adalah rumah perantauan, rumah kesendirian, rumah yang penuh debu, rumah bagi cacing-cacing…” (HR. Tirmidzi)
Hadits yang baru saja kita simak memberi peringatan kepada setiap kita agar tidak lupa tentang kematian. Kita harus sadar bahwa pada satu waktu kita semua akan dipanggil menghadap kepada Allah SWT.
Tidak ada satu makhluk pun kecuali pasti sudah tercatat ajalnya. Sudah ditentukan kapan, di mana, dan dalam keadaan seperti apa seseorang akan meninggalkan dunia yang sementara ini.
Baca juga : Jangan Anggap Sepele! 6 Faktor Penyebab Kematian Dini, Hindari Penyakit dan Kebiasaan Ini
Kematian adalah sebaik-baik pengingat yang mengingatkan kita tentang kampung akhirat. Dengan kematian, selesai sudah seluruh rangkaian amal yang bisa kita kerjakan. Dengan kematian, maka yang tersisa adalah penyesalan : mengapa dulu kita begitu, mengapa dulu tidak begini. Dengan kematian, tertutup semua kesempatan untuk melakukan hal-hal yang seharusnya kita lakukan.