JABAR EKSPRES– Keberadaan permainan tradisional di Jawa Barat kian ditinggalkan. Karena, anak – anak masa kini lebih tertarik bermain gadget.
Agar permainan tradisional tidak punah, Disparbud dan Dispora Jabar berkolaborasi. Salah satunya dengan menggelar Festival Permainan dan Olahraga Tradisional, Senin (6/5).
Dalam festival di Teater Tertutup Taman Budaya Jabar itu, berbagai permainan maupun olahraga tradisional dipentaskan. Seperti oray-orayan, egrang bambu, paciwit ciwit lutung, hingga egrang batok.
Pemeran adalah dari para pelajar. Mereka juga dikompetisikan.
BACA JUGA: Pemda KBB Akan Data Ulang Warga Miskin Penerima BPJS PBI
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengungkapkan, event itu sengaja digelar karena keresahan akan keberadaan permainan maupun olahraga tradisional yang kian ditinggalkan. “Harapan kami anak – anak tidak lagi bergantung pada gadget. Kami ingin mengenalkan kembali berbagai permainan tradisional,” jelasnya.
Benny melanjutkan, permainan tradisional sebenarnya memiliki berbagai dampak positif bagi anak. Mulai dari membangun kebiasaan bersosialisasi, kekompakan, maupun komunikasi.
Bahkan menurut Benny, permainan tradisional juga membuat anak – anak lebih sehat. Karena mereka banyak beraktifitas di luar ruangan.
Menurut Benny, permainan tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Makanya dengan semakin semaraknya permainan tradisional juga diharapkan makin mendongkrak wisatawan berkunjung ke Jabar.
Ke depannya sosialisasi permainan tradisional itu juga akan terus dilakukan. Agar keberadaan permainan tradisional tidak punah. Sosialisasi dilakukan hingga tingkat RT RW. Bahkan direncanakan bisa menjadi ekstra kurikuler atau muatan lokal.
Di sisi lain, katalog.data.go.id pada 2021 sempat mencatat bahwa sedikitnya ada 604 macam permainan tradisional di Jabar. (son)