Atas Tindakannya di Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

JABAR EKSPRES – Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah mengumumkan rencana untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan terhadap perang di Jalur Gaza.

Langkah ini telah diperingatkan oleh para pembela hak asasi manusia dan ahli lainnya bahwa hal itu dapat mengakibatkan genosida.

Dalam pidatonya di Hari Buruh Internasional di Bogota, Petro menyatakan bahwa negara-negara tidak bisa diam dalam menghadapi krisis di Gaza.

Ia mengumumkan rencana pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, mengutip tindakan “genosida” yang dilakukan oleh pemerintahan Israel di Gaza.

“Di sini, di hadapan Anda, pemerintah perubahan, Presiden republik ini mengumumkan bahwa besok kami akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, karena telah melakukan genosida. Negara-negara tidak bisa pasif dalam menghadapi kejadian di Gaza,” kata Petro.

Sebagai pemimpin sayap kiri, Petro telah menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap Israel sejak dimulainya perang Gaza.

BACA JUGA: Jadwal Bioskop Trans TV Malam ini 2 Mei 2024, Tayang Film The Infiltrator

Pada bulan Oktober, setelah konflik dimulai, Petro menuduh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggunakan bahasa yang mirip dengan Nazi terhadap orang Yahudi, yang mengakibatkan Israel menghentikan ekspor keamanan ke Kolombia.

Petro juga menuduh Israel melakukan genosida di wilayah Palestina yang terkepung, memicu kemarahan lebih lanjut dari Israel dan kelompok advokasi pro-Israel.

Kolombia bahkan menghentikan pembelian senjata Israel setelah pasukan Israel menembaki warga Palestina yang berusaha mendapatkan bantuan pangan di Gaza pada bulan Februari.

Pernyataan Petro muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan serangan darat Israel ke kota Rafah di selatan Gaza.

Lebih dari 34.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, dan wilayah tersebut menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.

Meskipun belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Israel terkait rencana Kolombia untuk memutuskan hubungan diplomatik, Kolombia telah meminta untuk bergabung dalam kasus di Mahkamah Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida.

Negara tersebut berusaha untuk memberikan perlindungan bagi warga Palestina di Gaza, terutama kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan orang lanjut usia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan