JABAR EKSPRES – Selama satu bulan, gempa ringan terus terjadi di Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Gempa ringan atau biasa disebut warga Lembang sebagai gempa lokal itu pertama kali terjadi pada pertengahan Ramadan 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Wangunharja, Entar, membenarkan hal itu. Ia menyebut, tak hanya gempa yang terjadi. Tetapi, gempa pun diawali dengan suara dentuman.
“Jadi memang ada getaran di sini mungkin bisa disebut gempa lokal. Kaca-kaca rumah bergetar dikira ada gempa namun hanya bunyi dentuman yang menyebabkan kaca bergetar,” kata Entar saat dihubungi, Jumat (26/4).
Menurut Entar, dampak getaran gempa lokal tersebut melanda dua rukun warga (RW), diantaranya RW 07 dan 08. Kejadian tersebut menyebabkan warga panik karena wilayah ini berdekatan dengan garis atau zona Sesar Lembang.
“Tapi yang merasakan cuma 2 RW. Nah pada panik itu karena Desa Wangunharja termasuk daerah perbatasan dengan sesar Lembang langsung,” ucapnya.
BACA JUGA: Mengenal Sesar Lembang: Patahan Berbahaya yang Menjadi Surga Wisata
Meskipun terdengar dentuman yang cukup besar, diakuinya tak ada dampak seperti kerusakan insfratruktur dan bangunan usai terjadi getaran tersebut. Maka pada saat itu pihaknya tidak menindak lanjuti fenomena yang terjadi.
“Tapi pas dicek memang gak ada bekas ledakan gak ada. Termasuk gak ada dampak kerusakan hanya bergetar aja kaca-kaca,” bebernya.
“Jadi kami tidak menindaklanjuti karena memang gak ada bekas ledakan atau apa gitu cuma suara dentuman,” sambungnya.
Entar mengaku khawatir, pasalnya Desa Wangunharja berdekatan dengan Gunung Tangkuban Parahu. Karena itu, ia berharap kejadian itu bukan suatu tanda akibat adanya aktivitas Sesar Lembang.
“Yang dikhawatirkan kan kami dekat dengan gunung Tangkuban Parahu itu. Terus kami juga masuk dalam garis sesar Lembang. Tapi mudah-mudahan mah jangan terjadi ah,” terangnya.
BACA JUGA: Benang Merah Sesar Lembang dan Legenda Sangkuriang
Gempa lokal ini juga diakui oleh seorang petani Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, KBB, Deden (30). Saat itu, dirinya sudah berada di ladang pertaniannya.