Megan Thee Stallion Digugat Usai Paksa Staf Tonton Video Tak Senonoh

JABAR EKSPRES – Megan Thee Stallion mendapati dirinya di tengah tuntutan hukum atas dugaan pelecehan dan lingkungan kerja toksik. Seorang mantan fotografernya, Emilio Garcia, mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles pada Selasa (23/4), menuduh bintang hip-hop itu melakukan tindakan yang tidak pantas.

Tuduhan tersebut, yang dilaporkan oleh AFP, berasal dari kejadian di Ibiza, Spanyol, pada Juni 2022. Garcia mengklaim bahwa dalam perjalanan tersebut, Megan dan seorang perempuan lain mulai berhubungan seks di mobil SUV yang mereka tumpangi, sementara ia terjebak di dalam kendaraan.

BACA JUGA : Nick Carter Gagal Gelar Konser di Jakarta, Ini Alasannya!

Pengacara Garcia, Ron Zambrano, menegaskan bahwa situasi tersebut tidaklah pantas dan merupakan tindakan ilegal untuk memaksa seseorang menyaksikan aktivitas intim semacam itu.

Gugatan tersebut juga mencatat bahwa Garcia, pada saat itu masih menjadi fotografer pribadi Megan Thee Stallion, ikut dalam tur bersamanya. Namun, ia merasa terjebak dan tidak dapat keluar dari mobil yang sedang bergerak di negeri asing.

Selain tuduhan terkait kejadian di Ibiza, gugatan juga menyinggung perilaku Megan yang disebut sebagai pelecehan, termasuk fat-shaming terhadap Garcia. Megan diklaim pernah memanggilnya dengan sebutan yang merendahkan dan mengejeknya terkait berat badannya, serta memerintahkannya untuk memuntahkan makanan yang telah dimakannya.

Selain terhadap Megan Thee Stallion secara pribadi, gugatan juga mengarahkan tuduhan terhadap Megan Thee Stallion Entertainment, Inc., Hot Girl Touring, LLC, dan Roc Nation. Mereka dituduh melanggar berbagai peraturan ketenagakerjaan, termasuk tidak memberikan kompensasi yang sesuai atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh Garcia.

Garcia, yang mulai bekerja dengan Megan Thee Stallion sejak 2019 sebagai kontraktor independen, mengklaim bahwa ia tidak memiliki hak atas tunjangan kesehatan atau upah lembur yang layak. Selain itu, ia juga mengeluhkan bahwa ia dipaksa untuk bekerja di luar jam kerja tanpa istirahat yang memadai, serta dilarang untuk bekerja dengan klien lain.

Perubahan struktur kompensasi yang dilakukan oleh Roc Nation pada Agustus 2022 juga menjadi sorotan dalam gugatan tersebut. Garcia menegaskan bahwa meskipun sistem pembayaran berubah menjadi bayar per tugas, ekspektasi dan tuntutan waktu tetap sama, sementara gaji yang diterima jauh lebih rendah.

Tinggalkan Balasan