Konstruksi Bendungan Leuwikeris sendiri mulai dibangun sejak 2016 dan ditargetkan mulai pengisian air awal (impounding) tahun 2023. Saat ini progres bangunan fisik bendungan sudan mencapai 82 persen dengan biaya pembangunan sekitar Rp2,8 triliun.
“Jika Bendungan Leuwikeris sudah jadi maka akan memiliki dampak positifnya bagi kita yakni pasokan air dari Sungai Citanduy akan stabil,” kata Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar E Fitrah Nurkamilah melalui humasnya, Yogy Indrijadi, Senin (22/4).
“Sebab dari hulu Sungai Citanduynya saat musim hujan keruh karena terjadinya peningkatan debit air sungai dan sedimentasi lumpur,” katanya.
Dikatakan Yogy, jika Leuwikeris sudah jadi, pasokan air akan normal lantaran bisa diatur debitnya dari wilayah Bendungan Leuwikeris.
“Terutama saat musim kemarau, debit air Sungai Citanduy juga akan stabil, tidak akan mengalami penurunan debit,” katanya.
Selain soal debit air, Yogy juga menjelaskan, pelayanan air bersih kepada pelanggan juga tidak terlepas dari sarana infrastruktur jaringan.
“Terutama pipa utama yang usianya sudah lapuk, sering terjadi kebocoran yang menyebabkan tersendatnya pelayanan air bersih. Untuk pipa utama sendiri memang sudah waktunya direvitalisasi,” kata dia. (CEP)