JABAR EKSPRES – Menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, warga serta para pemudik yang berada di wilayah Kabupaten Bandung perlu mewaspadai adanya potensi guyuran hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui analisisnya, mengklaim bahwa wilayah Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bandung masih didominasi langit yang berawan.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan kondisi dinamika cuaca, data hasil observasi serta pengamatan satelit juga radar cuaca, maka prakiraan situasi pada saat arus mudik umumnya berawan.
“Sampai tanggal 10 April 2024, prediksi cuaca pada umumnya cerah berawan hingga berawan,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres, Senin (8/4).
BACA JUGA: Marak ‘Getok’ Harga Parkir Jelang Lebaran, Ini Penjelasan Dishub Bandung
Menurutnya, potensi hujan ringan pada siang hingga sore hari masih harus diwaspadai untuk seluruh wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya.
Rahayu atau akrab disapa Ayu menjelaskan, beberapa hal yang harus diwaspadai pada kondisi cuaca periode mudik lebaran 2024 ini, yaitu potensi hujan sedang yang dapat mengguyur secara merata.
“Potensi hujan sedang hingga lebat juga masih berpotensi terjadi, terutama pada tanggal siang hingga malam hari merata hampir di Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat,” jelasnya.
Ayu mengimbau, bagi masyarakat yang melakukan mudik lebaran 2024 ini, supaya untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan yang berlaku.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2024, Stok BBM di Sukabumi Dipastikan Aman
“Termasuk di dalamnya terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi perlu jadi perhatian,” bebernya.
Ayu menerangkan, sejumlah bencana yang berpotensi menerjang akibat potensi bencana hidrometeorologis, seperti angin puting beliung, hujan es, dampak banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta dampak kerusakan lainnya.
Waspadai juga terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang pada sore hari.
“Umumnya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus),” terangnya.
Sedangkan untuk daerah bertopografi curam atau bergunung, Ayu mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman rawan longsor.