JABAR EKSPRES – Bunga menghidupi manusia. Dia tidak lagi sebagai hiasan maupun penanda cinta dan duka semata. Bunga bisa menjelma sebagai sumber kehidupan. Menghidupi para manusia yang menjajakan bunga-bunga. Di antaranya adalah bunga-bunga yang dijajakan manusia di tempat pemakaman.
Suasana memang belum ramai. Tempat pemakaman umum (TPU) Nagrog di Kecamatan Ujungberung begitu lengang. Bahkan agak sepi dari semenjak Minggu pagi, 7 April 2024 atau hari ke-27 Ramadhan 1445 Hijriah tersebut. Namun dari kejauhan keramaian seolah tampak dari sepetak lapak para penjual bunga. Satu per satu pelanggan dilayani, satu per satu pedagang mengemas pesanan.
Dari gerbang masuk kawasan pemakaman yang selalu penuh dengan peziarah, khususnya pada momen hari-hari besar agama Islam itu, seperti Hari Raya Idul Fitri, ada dua sampai empat lapak para penjual bunga. Aneka ragam bunga untuk ditaburkan ke atas kuburan ini, hiasi mata para peziarah.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Penyebab Mulyadi Tega Habisi Nyawa Anak Tirinya
Harga pun dipatok beragam. Dari setangkai bunga yang seharga Rp5.000 hingga bunga tabur dengan harga serupa dijajakan para pedagang. Hari ini memang hanya dua sampai empat lapak, namun pada momen Hari Raya Idul Fitri nanti, para pedagang bunga musiman bakal berdatangan.
“Mereka (para pedagang) nanti bakal ada dari bawah gerbang masuk, itu turunan, sampai nanti ke area pemakaman yang di atas. Penuh,” ungkap seorang pedagang bunga, Yayah Rohayati (50) kepada Jabar Ekspres, Minggu (7/4).
Yayah terbilang baru menjadi pedagang bunga. Tidak ada yang spesial memang. Belum lebih tiga tahun. Namun dari kegiatan ini, dirinya mampu mengobati rasa rindu untuk melakukan sesuatu. Bukan sekadar berdiam diri mendekam di rumah kontrakannya. “Mending berjualan apa saja. Enggak mau nyusahin saudar,” terangnya.
BACA JUGA: Sisi Lain Mudik Lebaran 2024, Keluh Kesah Pekerja Moda Transportasi Bus
Sesekali dirinya membetulkan kerudung merah, pada waktu yang lain, wanita paruh baya yang sudah ditinggal wafat sang suami dan satu orang anak ini tampak lihai meracik bunga pesanan pelanggan. Katanya, penjualan bunga memang tidak terlalu menguntungkan, tapi setidaknya ada pegangan untuk melangsungkan kehidupan.