Bina Iman Anak dan Remaja, Mengajarkan Kedekatan dengan Tuhan Sejak Usia Dini

JABAR EKSPRES – Misa Paskah khusus untuk anak-anak mulai dari usia batita hingga remaja SMP bertema ‘Hidup Sebagai Alat dan KebenaranNya’ bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda.

Kegiatan yNg dilaksanakan di Gereja Santo Ignatius Kota Cimahi pada, Sabtu 6 April 2024 ini dimulai dari Minggu Palma hingga malam Paskah telah berlangsung sejak kemarin, meliputi Kamis Suci dan Jumat Agung.

Hari ini, acara khusus diadakan untuk anak-anak dan remaja yang turut serta bersama orang tua mereka.

Koordinator Bina Iman Remaja, Felicia Irene T, mengatakan kegiatan ini mengajarkan kepada anak-anak untuk selalu ingat bahwa Tuhanlah yang menciptakan kita sebagai manusia.

“Kita sebagai alatnya untuk memberitakan kebenaran yang sudah diajarkan oleh Tuhan pada orang-orang yang belum percaya KepadaNya,” ungkap Felicia pada Jabar Ekspress saat ditemui usai kegiatan Bina Iman anak dan Remaja.

Felicia mengatakan, diadakan kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan anak-anak kepada Tuhan, serta mendidik mereka sebagai generasi penerus gereja di masa depan.

“Ada bagian anak-anak yang harus datang kepada Tuhan. Karena mereka generasi penerus juga dan memang tonggak untuk gereja kami,” paparnya.

Terkait peserta, Felicia mengatakan mayoritas berasal dari Cimahi, karena jemaat mereka ada juga yang berasal dari berbagai wilayah seperti Batujajar dan Padalarang.

“Tadi yang hadir sekitar 200 orang belum ditambah orang tuanya jadi total mungkin kurang lebih 300 jemaat yang hadir,” jelas Felicia.

Mengenai Paskah, Felicia melanjutkan, anak-anak belajar memahami makna kasih, termasuk kasih kepada keluarga dan teman-teman mereka.

“Intinya kami mendidik mereka agar lebih dekat kepada Tuhan, karena itu merupakan sumber utama,” ucapnya.

Berkaitan dengan toleransi, Felicia menuturkan, sebagian jemaat mengenyam pendidikan di sekolah negeri, tidak semuanya menuntut ilmu di sekolah Katolik.

“Ternyata mereka juga berbagi saat Ramadan ini, dan kami pun kebetulan mendekati lebaran jadi kami tidak mengunjungi umat agama yang lain yang berbeda,” ucapnya.

“Tahun lalu, kami mengunjungi pondok pesantren di Cimahi, memberikan sumbangan sembako, dan mengajarkan anak-anak mengenal saudara-saudara berbeda agama,” tambahnya.

Writer: Firman Satria

Tinggalkan Balasan