Peluang FYP “For Your Pancasila” Bisa Jadi Tren, BPIP Ungkap Tantangan bagi Content Creator

JABAR EKSPRES – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan acara Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Content Creator dan Content Writer di Jawa Barat bertajuk “FYP (For Your Pancasila)” di Studio Kaliandra, Graha Pena Radar Cirebon, pada Kamis, 4 April 2024.

Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Pengarah BPIP, menyampaikan materi menarik tentang kehumasan, protokoler, dan peran strategis BPIP untuk generasi muda.

Seperti yang terpantau saat ini, tren terkini di media sosial menunjukkan bahwa konten yang paling populer di antara kaum muda adalah konten hiburan seperti tarian-tarian viral dengan menghafal gerakan unik, lagu-lagu dengan remix, atau yang dikenal dengan istilah “jedag-jedug”.

Bahkan, konten semacam itu memiliki potensi untuk dengan mudah menjadi viral atau FYP (For Your Pancasila) di platform media sosial.

Lantas bagaimana konten bernilai pancasila bisa tersampaikan di tengah situasi tersebut? Apakah ada batasan tertentu dalam pembuatannya?

Menurut Benny, para konten kreator yang berhasil adalah ketika mereka mampu memahami perilaku manusia.

Mengikuti tren tentunya bisa, namun tetap harus dipastikan konten tersebut tidak mengandung pornografi, nilai yang amoral, dan tidak melanggar nilai-nilai pancasila.

Benny menjelaskan dengan banyak tren tersebut seharusnya menjadi tantangan bagi para konten kreator dalam mengemas nilai-nilai pancasila agar lebih dikenal luas dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

“Teman-teman harus bisa membuat konten yang humanis, fun, menarik,” ungkapnya di Cirebon, Kamis (4/4/2024).

Sebagai contoh, ia menyebutkan sebuah konten yang pernah viral di media sosial, seorang anak sekolah membagikan momen haru, di mana salah satu siswa dengan sepatu rusak, dan teman-temannya bersama-sama menyumbangkan uang untuk membelikan sepatu baru baginya.

Konten tersebut dinilai mengandung makna-makna tersirat dari Pancasila.

Berikut beberapa tantangan bagi para konten kreator menurut BPIP:

– Konten stop hoax no copas saring sebelum sharing
– Memperkuat budaya lokal
– Meningkatkan budaya kritis atau cek fakta sebelum sharing
– meningkatkan tingkat dan ketertarikan literasi bangsa Indonesia
– Menjalankan gerakan komunitas pemutus kata
– Menggerakan counter narasi hoaks

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan