Korban Smart Wallet Serbu Rumah Anggota Dewan yang Ternyata Direktur SW Wilayah Jombang

JABAR EKSPRES – Media sosial diramaikan dengan berita tentang puluhan orang yang diduga sebagai anggota aplikasi penghasil uang Smart Wallet. Mereka beramai-ramai sedang menyerbu sebuah rumah yang diduga milik Direktur Smart Wallet (SW) wilayah Jombang, yang berada di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Leader SW yang diketahui berinisial AT tersebut merupakan sosok yang sama yang pernah viral menantang Pakar Investasi Bodong Roy Shakti untuk buka bersama ke Jombang pada 29 Maret 2024 lalu.

Dan dari informasi yang dikumpulkan para korban wilayah Jombang, diketahui bahwa AT merupakan seorang anggota Dewan di Kabupaten jombang.

Baca juga :  Korban Smart Wallet Mulai Kalap, Leader Bakal Diteror Hingga Disantet

Dia juga kerap kali tampak mempromosikan aplikasi investasi SW di media sosialnya juga sering kali menampilkan aktifitasnya saat berada dikantor SW Jombang.

Kedatangan puluhan anggota  yang sudah menjadi korban investasi bodong ini menuntut AT sebagai leader  untuk mengembalikan seluruh uang mereka yang ada di akun aplikasi tersebut.

Dilansir dari instagram @wargajobang, diketahui puluhan korban  ini mendatangi rumah AT pada senin (1/4) malam.

“Puluhan orang ini datang untuk meminta pertanggungjawaban terkait uang yang digunakan sebagai modal investasi di aplikasi tersebut. Karena hingga saat ini keuntungan yang dijanjikan hanya omong kosong.,” tulis keterangan dalam salah satu unggahan di akun tersebut.

Baca juga : TERUNGKAP, 3 Nama Ini Diduga Kuat Sebagai Dalang Smart Wallet di Indonesia

Dilansir dari radarjombang.jawapos, hingga selesai sholat taraweh, para korban Smart Wallet yang berkumpul didepan rumah AT tak juga berhasil menemui sang Leader.

Rumah mewah tersebut tertutup rapat, tampak sepi dan sangat gelap karena tidak ada satupun lampu yang menyala.

Karena tak berhasil menemukan targetnya, akhirnya para korban Smart Wallet membubarkan diri, dan memilih menggunakan jalan lain untuk mendapatkan kembali uangnya dengan cara akan melaporkan dugaan penipuan yang dialami mereka ke Polres Jombang.

Kasus Smart Wallet Jombang ini menjadi bukti, bahwa apliaksi yang mengklaim sebagai investasi robot trading ini sudah sampai kemana-mana, bukan hanya dari kalangan menengah ke bawah namun juga banyak pejabat, dan juga aprat yang terlibat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan