JABAR EKSPRES – Penyakit flu dan demam berdarah dengue (DBD) menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat karena gejalanya yang seringkali mirip pada tahap awal. Namun, pemahaman yang tepat mengenai perbedaan keduanya dapat menjadi kunci penting dalam penanganan yang efektif.
Gejala Flu
Flu, umumnya disebabkan oleh Rhinovirus, masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, dan mata. Virus ini menyebar melalui droplet yang terhirup oleh orang sekitar, khususnya saat batuk, bersin, atau bicara. Salah satu gejala khas flu adalah ruam yang cenderung mirip dengan campak, namun dengan warna yang lebih muda. Beberapa gejala umum flu antara lain demam, sakit otot, menggigil, sakit kepala, batuk kering yang berkelanjutan, sesak napas, kelelahan, dan hidung meler atau tersumbat.
Gejala DBD
Sementara itu, demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun demam tinggi adalah gejala yang sering dikaitkan dengan DBD, tidak semua kasus DBD menunjukkan demam. Ada sekitar 75-90 persen pasien DBD yang tidak mengalami demam, sehingga hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Gejala DBD lainnya termasuk sakit kepala, nyeri di bagian belakang kepala, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan bintik-bintik merah di kulit. Namun, perlu diwaspadai bahwa DBD bisa menjadi sangat serius jika dibiarkan tanpa penanganan medis. Tanda-tanda peringatan DBD termasuk merasa lemas, penurunan kesadaran, tekanan darah rendah, tangan dan kaki yang terasa dingin, nyeri perut yang hebat, muntah darah, dan kesulitan bernapas.
Perbedaan Penanganan dan Pencegahan
Penting untuk membedakan flu dan DBD sejak dini agar penanganan yang tepat dapat diberikan. Pada kasus flu, terapi umumnya melibatkan istirahat yang cukup, konsumsi cairan yang banyak, dan penggunaan obat-obatan simtomatik untuk meredakan gejala. Sementara itu, dalam kasus DBD, penanganan medis yang lebih intensif mungkin diperlukan, termasuk rawat inap untuk pemantauan dan pemberian cairan intravena. Pencegahan DBD juga melibatkan upaya-upaya untuk mengendalikan populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan pakaian yang menutupi tubuh, dan mengaplikasikan repelen pada kulit.