JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan tips menyusun portofolio investasi yang ampuh sehingga patut kamu ketahui.
Dalam dunia investasi, seringkali kita merasa bingung dalam menyusun portofolio investasi yang ideal.
Pertanyaan seperti berapa persen alokasi saham, reksadana, dan deposito, serta apakah perlu memasukkan forex atau aset digital, kerap menghantui para investor.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ada satu konsep sederhana yang bisa dijadikan pedoman, yaitu Rule of 100 atau Aturan 100.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui tips menyusun portofolio investasi yang ampuh.
BACA JUGA: Tips Investasi yang Menguntungkan di Tahun 2024, Panduan Lengkap untuk Pemula
Apa itu Rule of 100? Rule of 100 adalah sebuah formula sederhana yang membantu menentukan persentase alokasi aset saham dan aset fixed income dalam portofolio investasi berdasarkan usia.
Rumusnya cukup mudah, yaitu 100 dikurangi usia kita sama dengan persentase alokasi saham, sedangkan persentase alokasi aset fixed income sama dengan usia kita.
Misalnya, jika usia kita 30 tahun, maka 100 – 30 = 70%. Artinya, 70% dari portofolio investasi kita dialokasikan ke aset saham, dan sisanya 30% dialokasikan ke aset fixed income yang lebih stabil.
Bagaimana dengan komposisi portofolio berdasarkan usia? Berikut adalah contoh komposisi portofolio yang sesuai untuk berbagai rentang usia:
Usia 20-an
Pada usia ini, investor cenderung memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi karena masih dalam fase wealth accumulation. Sebagai contoh, seorang investor berusia 20 tahun dengan dana Rp1 juta bisa membagi portofolio sebagai berikut:
- 80% (Rp800 ribu) dialokasikan ke aset saham.
- 20% (Rp200 ribu) dialokasikan ke aset fixed income.
Usia 30-an
Pada usia ini, investor biasanya sudah mulai mengumpulkan lebih banyak dana dan memiliki tingkat penghasilan yang lebih baik. Contoh alokasi portofolio untuk investor berusia 30 tahun dengan dana Rp200 juta adalah sebagai berikut:
- 70% (Rp140 juta) dialokasikan ke aset saham.
- 30% (Rp60 juta) dialokasikan ke aset fixed income.
Usia 40-an
Investor di usia ini biasanya telah memiliki lebih banyak dana yang terkumpul dari tabungan dan investasi. Contoh alokasi portofolio untuk investor berusia 40 tahun dengan dana Rp800 juta adalah sebagai berikut: