Adapun untuk titik rawan di jalur mudik, pihaknya pun sudah memetakan, dan meminta masyarakat untuk lebih bersabar dan mengurangi laju kecepatan kendaraannya.
BACA JUGA: Diduga Baru Kenal dengan Pria Lewat FB, Anak 15 Tahun di Cikancung Bandung Hilang Sudah Dua Pekan
Karena jika dalam keadaan emosi biasanya akan terjadi senggolan dengan kendaraan lain dan menyebabkan adanya laka lantas.
“Yang pertama di seputaran Nagreg yang akan turun dan meminta agar masyarakat mengurangi kecepatan. Kemudian di lingkar barat nagreg pada saat arus balik, itu juga akan ada penyempitan atau botol nek,” tambahnya.
“Itu juga harapannya agar bersabar, jangan sampai emosi, kemudian akhirnya terjadi senggolan dengan kendaraan yang lain,” lanjutnya.
Kemudian sama dengan wilayah Ciwidey, menurutnya dengan ruas jalan yang sempit hanya cukup untuk dua jalur, pihaknya meminta agar tetap meningkatkan kesabaran.
“Walaupun jalanan itu tidak macet, namun demikian karena volumenya meningkat, pasti akan ada perlambatan kendaraan,” kata dia.
Di sisi lain, Kusworo pun menghimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan mudik untuk memastikan kendaraannya layak jalan dan menghindari human error.
BACA JUGA: BNPB Suntik Anggaran Penanganan Bencana Longsor di KBB
Yang pertama adalah dengan memastikan kendaraannya laik jalan, baik surat-surat, maupun perlengkapan daripada kendaraan seperti rem, lampu, wiper dan lain sebagainya.
“Pastikam itu dalam kondisi baik. Sehingga bisa berkendara dengan aman,” terangnya.
Yang kedua menurut Kusworo adalah human error. Seandainya nanti dalam pelaksanaan kegiatan mudik pengemudi sedang dalam kondisi yang kurang sehat, dimohon agar diganti atau ditunda pemberangkatannya sampai dengan sehat.
“Apabila mengalami ngantuk, silahkan mampir di tempat-tempat pospam Pospam yang sudah kami sediakan untuk masyarakat bisa istirahat. Setelah sudah melepas penat, melepas lelah, silahkan lanjutkan kembali. Jangan sampai karena kita paksakan, ini bisa mengakibatkan kecelakaan,” pungkasnya.
