JABAR EKSPRES – Pengawasan makanan takjil untuk berbuka puasa di sejumlah wilayah Jawa Barat (Jabar), khususnya di Kota Bandung, ternyata masih terus disorot Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selama bulan Ramadan 1445 Hijriah ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Pemeriksaan pada BPOM Bandung, Leni Maryati. Pihaknya bakal memonitor sejumlah lokasi yang kerapkali menjadi tempat strategis adanya pedagang takjil.
“Jadi kami akan datang menggunakan mobil labolatorium keliling ke beberapa daerah di Jawa Barat, khususnya di daerah Bandung Raya,” ungkap Leni kepada wartawan, Kamis (21/3).
“(Nanti) dilakukan proses pengawasan. Apakah makanan takjil tersebut menggunakan bahan berbahaya atau tidak? Dengan menggunakan alat uji tes cepat,” sambungnya.
BACA JUGA: Buka Posko Pengaduan, KSPSI Jabar Siap Kawal Buruh yang Terkena Masalah Pembayaran THR
BPOM Bandung juga, katanya, membuka layanan aduan apabila masyarakat menemukan produk makanan atau obat yang tidak sesuai dengan Cek KLIK. Anda bisa melaporkannya ke nomor layanan 08119900533.
“Silakan laporkan kepada kami apabila menemukan produk-produk yang tidak ada izin edarnya,” ungkapnya.
Dia menuturkan, adapun Kota Bandung mendapatkan jadwal pengecekan tersebut pada 28 Maret mendatang. Dilanjutkan dengan pengujian takjil di wilayah Kabupaten Bandung dan Cimahi.
“Tapi, untuk sarana distribusi pangannya sendiri itu akan berlangsung selama satu minggu setelah lebara. Itu kami masih ada program identifikasi,” pungkasnya.
BACA JUGA: Masuk Tahap Ground Breaking, Pembangunan BIUTR Kembali Terancam Tertunda?