JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berupaya memberikan dukungan moda transportasi terintegrasi untuk melengkapi keberadaan Kereta Cepat Whoosh.
Untuk diketahui, salah satu stasiun Kereta Cepat berlokasi di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Stasiun ini menjadi penghubung rute Whoosh menuju Kota Bandung.
Berdasarkan data dari Dishub KBB, saat ini terdapat dua moda transportasi yang langsung terintegrasi dengan Kereta Cepat itu.
Di antaranya, transportasi massal Trans Metro Pasundan (TMP), dan Kereta Api (KA) Feeder.
BACA JUGA: Kasus DBD di Bandung Barat Tinggi, 9 Orang Meninggal Dunia
“Penggunaan moda transportasi ini menjadi upaya untuk mempersingkat waktu tempuh, upaya ini tidak lepas dari koordinasi antara kami Pemda KBB, Pemprov Jabar, dan Kementerian Perhubungan,” kata Fauzan kepada Jabar Ekspres, Rabu (20/3).
Dia menjelaskan, untuk rute layanan TMP Bandung Raya Koridor 2D, antara lain Stasiun Kereta Cepat Padalarang – Kota Baru Parahyangan (KBP) – Cimahi – Alun-alun Bandung.
Rute ini berlaku baik untuk pulang maupun pergi, dan resmi beroperasi sejak Senin, 22 Januari 2024 lalu.
“Layanan bus TMP atau BRT Bandung Raya Koridor 2D ini menjadi alternatif baru selain Kereta Api (KA) Feeder KCJB bagi penumpang Whoosh,” jelasnya.
BACA JUGA: Kepala BKPSDM Majalengka Tak Hadir dalam Proses Pemeriksaan, Kejati Jabar Tahan 1 Tersangka Lainnya
Fauzan menambahkan, tersedia juga layanan shuttle menuju kawasan Kota Baru Parahyangan yang dapat digunakan secara gratis oleh penumpang Whoosh.
“Dengan adanya moda integrasi ini, penumpang yang memakai bus mengalami peningkatan. Namun jika yang ingin segera cepat sampai, para penumpang memilih memakai kereta feeder,” katanya.
Dia menuturkan, bus TMP yang dioperasikan menggunakan sistem timetable atau penjadwalan yang berada di dalam aplikasi. Dengan begitu, penumpang dapat mengetahui kapan TMP akan tiba di stasiun Padalarang.
“Ini salah satu kemudahan yang dihadirkan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang. Meski di luar stasiun ada juga angkutan lain seperti taksi, namun tak akan ada gesekan dan semacamnya. Karena yang memilih penumpang,” katanya.
BACA JUGA: Kontroversi Cuitan Connie Rahakundini, Aliansi Masyarakat Pemilu Damai Geruduk Mapolresta Bandung