JABAR EKSPRES – Bulan Ramadan menjadi salah satu momen bagi sejumlah penjual kue untuk memproduksi kue khas yang hanya ada di saat bulan suci ini, seperti kue kastengel, kue nastar keju, dan masih banyak lainnya.
Mulai bermunculannya para produsen kue kering untuk dipersiapkan menjelang hari Raya Idul Fitri, sejumlah produsen UMKM mandiri mengeluhkan adanya kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok pembuatan kue.
Ibu Dewi Sri (44), salah satu pembuat kue khas lebaran di Jl. RH Abdul Halim di Cimahi, ia hanya memproduksi disaat momen Ramadan saja. Ibu Dewi mengatakan saat ini harga bahan pokok untuk membuat kue seperti tepung mengalami kenaikan, sehingga harga kue yang tidak naik dan omzet menurun.
“Penjualan tidak ada penurunan karena saya sudah punya pelanggan tetap. Hanya saja harga kue saya tidak naik jadi pendapatannya yang turun,” ungkapnya pada Jabar Ekspres saat dihubungi melalui seluler, pada Senin 18 Maret 2023.
BACA JUGA: Viral Lansia Asal Kabupaten Bandung Hilang saat Umroh, Ini Kata Keluarganya
Ibu Dewi menuturkan, perbandingan harga tepung tahun 2023 yang seharga Rp. 12.000 per pac, kini menjadi Rp. 13. 000 per pack. Tepung yang digunakan oleh Ibu Dewi yaitu jenis Segitiga Biru kemasan.
“Tahun kemarin saya beli diharga 12.000 per pack.
Sekarang harga menjadi 13.000 per pack,” tuturnya.
Menurut penuturan Ibu Dewi, harga beberapa bahan pokok untuk membuat kue, seperti telur, gula, dan mentega, juga mengalami kenaikan.
“Telur sekarang diharga Rp. 32.000, Telur sebelum puasa masih diharga Rp26.000. Mentega Rp35.000, Gula tepung sekarang Rp21.000 Sebelumnya harga Rp 18.000,” jelasnya.
Kenaikan harga bahan pokok terjadi sebelum masuknya bulan Ramadan, menyebabkan sejumlah pedagang, termasuk pedagang kue dan pedagang lainnya, mengeluhkan kondisi pasar yang semakin meningkat.
Sebelum adanya kenaikan harga bahan pokok, Ibu Dewi bisa meraih omzet sebesar Rp13 juta per bulan. Karena ia hanya memproduksi kue lebaran saat bulan Ramadan saja.
“Bisa mencapai kurang lebih Rp13 juta selama saya bikin kue-kue ini. Karena saya hanya bikin bulan Ramadan saja,” ucap Ibu Dewi.