Realisasi BIUTR Tuai Beragam Reaksi

JABAR EKSPRES – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna mengurai kemacetan lewat pembangunan Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) tuai reaksi beragam di kalangan masyarakat. Terlebih, garapan ini telah molor dalam kurun waktu 17 tahun.

Warga asal Cipamokolan, Ahmad Amiludin (27) mempertanyakan terkait realisasi Pemkot Bandung dalam menghadirkan tol dalam kota. Menurutnya, hal tersebut malah menjadi pemicu semakin padatnya kendaraan di Kota Bandung.

“Makin penuh aja Bandung, karena banyak akses dan gampang. Yang nikmatin (jalan tol) juga kebanyakan pasti bukan orang Bandung, makin kebayang nanti kemacetan efek pembangunannya sama orang luar yang datang,” kata Ahmad
kepada Jabar Ekspres, Jumat (15/3)

Selain itu, dikhawatirkan terjadi bancakan di pembangunan yang menelan anggaran APBN tersebut. Menurutnya, stereotipe hadir dikarenakan banyak pejabat Kota Bandung yang belakangan ini terjerat kasus korupsi.

“17 tahun kan gak dibuat-buat, tujuan pembangunannya masih sama gak sama 17 tahun lalu. Takutnya teh kaya kemarin lagi, tiba-tiba ada yang korupsi,” ungkapnya

Di tempat lain, Pengamat Tata Kota, Frans Ari Prasetyo menanyakan terkait apakah BIUTR menjadi prioritas pembangunan paling urgensi di Kota Bandung. Terlebih, banyak isu yang seharusnya bisa lebih diperhatikan oleh Pemkot Bandung.

“Jalanan Bandung sendiri masih banyak yang rusak dan tidak berkualitas, selain itu terlebih 1/5 warga kota Bandung masih tidak memiliki toilet atau masih buang hajat sembarangan atau ke sungai,” katanya beberapa waktu lalu

“Belum lagi stunting, akses dan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum merata,” lanjutnya

Namun, bakal hadirinya tol dalam kota Bandung juga mendapat respon positif dari masyarakat yang diuntungkan akan pembangunan tersebut.

Warga asal Cipadung, Nita Rosita mengungkapkan, hadirnya BIUTR membuat mobilitas kendaraan akan lebih tersebar ke berbagai titik yang mengakibatkan ruas jalan di Kota Bandung tak padat seperti sebelumnya.

“Jadi banyak opsi kalau mau menuju suatu tempat kan. Mobil bisa ke tol, motor lewat jalan seperti biasa, jadi gak numpuk di satu jalan kendaraan itu. Apalagi kebanyak jalan di Kota Bandung kecil-kecil tapi banyak mobil, jadi pasti macet,” katanya

Writer: Sadam Husen

Tinggalkan Balasan