Dalam kejadian yang menegangkan ini, beberapa penumpang bahkan mengalami luka parah. Namun demikian, berkat aksi cepat dari beberapa penumpang yang merupakan dokter, pertolongan pertama berhasil diberikan di tempat. Boeing, produsen pesawat, telah menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada LATAM Airlines dalam mengatasi dampak dari insiden ini.
FAA AS juga menyatakan akan turut serta dalam penyelidikan ini. Kepala FAA, Mike Whitaker, menyatakan, “Kami pasti akan mengikuti perkembangan ini dengan cermat, mengingat pesawat tersebut diproduksi di AS.”
Pesawat yang terlibat dalam insiden ini adalah Boeing 787-9 Dreamliner yang berusia delapan tahun. LATAM Airlines mengonfirmasi bahwa penerbangan berikutnya ke Chili akan tetap dilaksanakan dari Auckland pada Selasa (12/3).
Insiden ini mengingatkan pada kejadian serupa pada 2008, ketika pesawat jet berbadan lebar lainnya, Airbus 330 yang dioperasikan oleh Qantas Airways, juga mengalami penurunan tajam karena kesalahan pembacaan dari komputer data penerbangan saat menuju Perth, Australia.