Kabupaten Bandung Masih Diguyur Hujan saat Ramadhan 2024, Potensi Bencana Perlu Diwaspadai

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebut ada pertumbuhan awan konvektif, yang mempengaruhi dinamika cuaca untuk wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, potensi pertumbuhan awan konvektif tersebut, membuat kelembaban udara pada lapisan 850 milibar (mb) dan 700 mb, yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

“Relatif lembab yaitu 55 sampai 96 persen labilitas atmosfer pada skala lokal, berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Rabu (13/3).

BACA JUGA: Info Terbaru Aplikasi Smart Wallet! Direktur Smart Wallet Undang Roy Shakti di Acara Bukber Ramadhan?

Selain itu, dijelaskan juga adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Selatan Jawa, Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif di Maritime Continent, dan aktifnya gelombang rossby ekuator, turut menjadi faktor mendukungnya perubahan cuaca dan pertumbuhan awan.

Rahayu atau akrab disapa Ayu menyampaikan, dari analisis streamline atau pengamatan pola angin oleh pihaknya, menunjukkan wilayah Kabupaten Bandung arah anginnya didominasi angin baratan  di antara siang, sore dan malam hari.

“Dalam 2 hari kedepan kecepatan angin cukup kencang antara 5 sampai 21 kilometer per jam, karena adanya pengaruh global dan regional,” jelasnya.

BACA JUGA: Selama Ramadhan, Bandung Zoo Diskon 50 Persen Feeding dan Riding Hewan

Sementara itu, terkait musim penghujan pada 2024, Ayu menerangkan bahwa selama Ramadhan ini wilayah Kabupaten Bandung masih berpotensi diguyur hujan, alias belum memasuki kemarau.

“Hasil analisis pada bulan Februari 2024 kemarin, sejumlah 10 persen wilayah Jawa Barat mengalami curah hujan kategori rendah, 70 persen mengalami curah hujan kategori menengah dan 20 persennya mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi, termasuk juga buat di Kabupaten Bandung,” terangnya.

Ayu mengungkapkan, dari hasil analisis pihaknya, diperkirakan bahwa curah hujan untuk Maret dan April 2024, umumnya berada pada kategori menengah di 100 sampai 300 milimeter dan kategori hujan tinggi di 300 hingga 500 milimeter, dengan sifat hujan dalam kategori normal hingga atas normal.

“Nah buat puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya, diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024, dengan sifat hujan normal sampai bawah normal,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan